Bisnis.com, CIREBON -- Kawasan Stadion Bima di Kota Cirebon, Jawa Barat didorong menjadi sport center berstandar nasional. Hal ini untuk menunjang aktivitas olaharaga dan atlet.
Ketua Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon, Dani Mardani, menyebutkan Kawasan Stadion Bima saat ini tidak terurus. Beberapa bangunan banyak mengalami kerusakan dan dibiarkan.
Padahal, kata Dani, tempat tersebut memiliki potensi yang baik sebagai kawasan serbaguna yang dapat menghidupkan kembali ekonomi masyarakat setempat.
"Utamanya adalah menjadi pusat olahraga di Kota Cirebon yang lebih representatif," kata Dani di Kota Cirebon, Selasa (7/3/2023).
Bappelitbangda Kota Cirebon saat ini sudah melakukan studi kelayakan pengembangan dan perancangan kawasan Bima, pihaknya mendorong proses tersebut untuk pindah ke fase berikutnya.
“Mulai dari pembuatan RTBL, kemudian juga dari perencanaan detail, hingga pembangunan dan administrasi. Sementara itu, administrasi akan menggunakan mekanisme Badan Tata Usaha Daerah (BLUD) berdasarkan hasil laporan akhir ini," kata Dani.
Dani berharap kawasan Stadion Bima bisa dikelola dengan baik pada tahun-tahun mendatang. Sehingga menjadi kebanggaan warga Kota Cirebon, baik berfungsi sebagai sarana olahraga, ruang hijau maupun sarana ekonomi lainnya.
“Menurut penilaian rekan-rekan Komisi I, pembangunan dan penataan kawasan Bima masih dalam standar revitalisasi. Tinggal satu harapan. Misalnya, Anda dapat membangun stadion internasional yang mencakup kegiatan ekonomi formal," kata Dani.
Kepala Bappelitbangda Kota Cirebon, Agus Herdhyana mengatakan, Kawasan Stadion Bima memiliki fungsi utama sebagai lapangan olahraga yang terbagi menjadi dua kawasan. Kedua area tersebut adalah stadion utama dan stadion madya.
Dalam tinjauan visibilitas laporan, kawasan ini bakal dikembangkan dan ditata sedemikian rupa agar tidak kehilangan fungsi utamanya sebagai pusat olahraga kota Cirebon.
“Fungsi utama Kawasan Bima adalah sebagai lapangan olah raga, ada dua tempat yaitu stadion utama dan stadion tengah. Perkembangan ini terkait dengan dua tempat ini. Domainnya akan tetap dalam pengembangan operasi kawasan ini bersama dengan kegiatan lainnya," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini prosesnya masih dalam tahap peninjauan. Namun, rencana itu benar-benar diperdebatkan.
"Kepemilikan Stadion Bima Utama masih proses sampingan. Itu dari pusat, i.H. dihibahkan ke Kementerian Keuangan. Proses sertifikasi harus segera kami jalani," katanya.