Bisnis.com, CIREBON - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jawa Barat Provinsi Jawa Barat menyediakan benih bagi petani di Cirebon yang mengalami gagal tanam.
Kepala DTPH Kabupaten Cirebon Dadan Hidayat mengatakan bagi petani petani yang mengalami gagal tanam atau replanting, diminta menghubungi Dinas Pertanian setempat untuk permintaan benih.
"Silakan usulkan ke dinas pertanian," kata Dadan di Kabupaten Cirebon, Selasa (21/2/2023).
Berdasarkan data DTPH, pada 2023 ini sekira 11.800 hektare lahan pertanian di Jawa Barat terendam banjir. Dari jumlah tersebut, 3.999 di antaranya harus tanam ulang.
Dadan mengatakan, dari ribuan hektare yang terpaksa melakukan tanam ulang, sebagian besar berada di Kabupaten Cirebon.
"Kami memastikan akan membantu para petani yang terdampak, asalkan dari Dinas Pertanian setempat segera mengusulkan ke Pemprov Jabar," kata Dadan.
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mencatat, 5.760 hektare lahan pertanian padi terkena dampak banjir. Curah hujan tinggi selama satu bulan terakhir menjadi biang kerok permasalahan tersebut.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, ribuan hektare lahan pertanian tersebut berada di 13 kecamatan.
Belasan kecamatan tersebut yakni, Astanajapura, Mundu, Pangenan, Mundu, Plered, Gunungjati, Kapetakan, Arjawinangun, Panguragan, Susukan, Gegesik, Kaliwedi, Suranenggala, dan Jamblang.
Kawasan pertanian yang paling banyak terkena dampak banjir ada di Kecamatan Kapetakan. Wilayah bagian utara ini, 1.795 hektare lahannya terendam banjir.
Selain Kapetakan, bencana banjir yang melanda pun merendam lahan pertanian padi di Kecamatan Gegesik. Tercatat, ada 1.121 hektare ikut terendam.
Selain itu, dari 5.760 hektare lahan yang ada di Kabupaten Cirebon ini, 3.478 hektare lainnya mengalami gagal tanam. Terbanyak ada di Kecamatan Kapetakan mencapai 1.380 hektare.
Kejadian yang terjadi pada awal 2023 ini, terparah dalam 5 tahun terakhir dan menyebabkan kerugian hingga Rp23 miliar.