Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akui Terjadi Kesenjangan Data, Menkes Kagum Cara Sumedang Atasi Stunting

Diakui Budi memang terjadi kesenjangan data antara yang dimiliki Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sambangi Kabupaten Sumedang untuk melihat penanganan stunting secara langsung.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sambangi Kabupaten Sumedang untuk melihat penanganan stunting secara langsung.

Bisnis.com, SUMEDANG - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sambangi Kabupaten Sumedang untuk melihat penanganan stunting secara langsung.

Budi langsung diajak oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir untuk melihat data lengkap E-PPGBM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) yang terintegrasi dengan aplikasi SIMPATI di Command Center, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Jumat (10/2/2023).

"Saya mengapresiasi karena Kabupaten Sumedang itu sudah melakukan program-program untuk menurunkan stunting dengan luar biasa," kata Budi usai melihat data stunting Pemerintah Kabupaten Sumedang yang cakupannya mencapai 97 persen.

Diakui Budi memang terjadi kesenjangan data antara yang dimiliki Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dan hal tersebut memang menjadi permasalahan yang tengah diatasi oleh Pemerintahan Joko Widodo.

"Semua data di Pemerintah itu dalam proses perbaikan, karena pak Jokowi ingin menyatukan satu data Indonesia, termasuk di Kemenkes sendiri kita akan melakukan satu data kesehatan atau kita namai Satu Sehat, biar mirip," jelasnya.

Meski demikian, Budi tak ingin menjadikan kesenjangan data yang dimiliki Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjadi polemik berkepanjangan. Pasalnya, dia melihat Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memiliki semangat yang besar untuk mengentaskan masalah stunting.

"Data dari aplikasinya Sumedang saya udah lihat aplikasinya, ini terus terang yang terbaik di seluruh Indonesia," jelasnya.

Sehingga ia sudah meminta izin kepada Bupati Dony untuk mereplikasi aplikasi tersebut di 50 kabupaten/kota yang memiliki angka stunting besar.

"Saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah Sumedang sama rakyat Sumedang karena bukan hanya Tahunya saja dan Sawonya yang diekspor, tapi juga aplikasi stuntingnya," jelasnya.

Untuk itu, ia pun berkomitmen untuk terus menekan kesenjangan data yang dimilikinya dengan milik Pemerintah Daerah. Pasalnya, data merupakan hal yang sangat krusial dalam proses pembuatan kebijakan dan keputusan.

"Nah karena data itu sifatnya pasti kan, kalau misalnya opini nulis di media kan tergantung individu masing-masing, tapi kalau data dia sakit atau gak sakit itu pasti sifatnya, jadi kalau kita bisa mendekatkan ini, harusnya nanti ketemu, nah sekarang memang belum masih beda, dan itu bukan hanya di Sumedang, di seluruh Indonesia juga begitu, dan bukan hanya data kesehatan saja, data Kependudukan, kemiskinan juga begini," tandasnya. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper