Bisnis.com, BANDUNG — Meski sudah memiliki perencanaan teknis, ide pembangunan cable car di kawasan Puncak, Bogor masih harus menghadapi persoalan administrasi.
Asisten Daerah bidang Administrasi Setda Jabar Ferry Sofwan mengatakan meski rapat terkait pelaksanaan proyek ini sudah digelar pihak kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Wijaya Karya dan provinsi, secara administrasi mesti ada yang dituntaskan.
"Maksud dan tujuannya sudah jelas, namun urusan administrasinya belum tuntas,” katanya kepada Bisnis, Kamis (10/11/2022).
PT Wijaya Karya sendiri menargetkan proyek ini sudah bisa digelar pada 2023 mendatang. Namun Ferry mengingatkan jika persiapan administrasi tidak bisa dilakukan segera, terutama terkait nomenklatur pembangunan sarana transportasi yang mestinya ada di Kementerian Perhubungan.
“Tanggung jawab bukan di Kementerian Pariwisata tapi Perhubungan, meski mereka ingin menyebutnya angkutan pariwisata tapi itu ada di perhubungan,” ujarnya.
Menurutnya wacana cable car sangat menarik dan layak mendapatkan dukungan, terlebih pembangunannya bisa lebih cepat dibanding membangun jalan Puncak II. “Titik pembebasan lahan juga tidak mahal, dalam satu dua tahun bisa dibangun, cable car ini juga bisa jadi wisata tersendiri,” katanya.
Pemprov Jabar melalui Biro Perekonomian Setda Jabar juga berencana untuk menyusun laporan dan berkirim surat pada pihak kementerian guna mendudukan porsi yang tepat dalam proyek ini. Jika ini bisa berjalan baik, pembangunan cable car akan tetap melalui mekanisme lelang.
Ferry berharap pihak terkait bisa segera menuntaskan persoalan administrasi agar proyek ini tidak menguap sebagai wacana.
“Tak hanya ide dan gagasan, meski teknologi yang akan dipakai dan BUMN sudah siap, tapi aspek administrasi tidak boleh diabaikan,” pungkasnya.