Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi PT Pindad Tingkatkan Penggunaan Komponen Dalam Negeri

PT Pindad (Persero) selaku bagian dari holding Defend ID menerapkan strategi khusus untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri.
Pengunjung mengamati produk pada pameran Indo Defence 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11). Pemerintah bersama Defend ID menggelar pameran industri pertahanan, Indo Defence 2022, dengan mengangkat tema Peace Prosperity Strong Defence. Ajang yang diikuti 158 perusahaan dari dalam negeri dan 747 perusahaan dari luar negeri ini digelar sebagai salah satu promosi industri pertahanan Indonesia./Bisnis
Pengunjung mengamati produk pada pameran Indo Defence 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11). Pemerintah bersama Defend ID menggelar pameran industri pertahanan, Indo Defence 2022, dengan mengangkat tema Peace Prosperity Strong Defence. Ajang yang diikuti 158 perusahaan dari dalam negeri dan 747 perusahaan dari luar negeri ini digelar sebagai salah satu promosi industri pertahanan Indonesia./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pindad (Persero) selaku bagian dari holding Defend ID menerapkan strategi khusus untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri.

Sigit Santosa, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad (Persero) mengatakan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN memang menjadi perhatian serius pihaknya.

"Minimal 35 persen tapi rata-rata di atas 50 persen. Bagaimana cara meningkatkan TKDN, ada tiga cara," ujarnya di sela pelaksanaan pameran Indo Defence, Rabu (2/11/2022).

Adapun tiga cara tersebut yakni pertama, kalau PT Pindad belum mampu membuat suatu produk, maka perusahaan itu akan melakukan join integration atau asembling bersama-sama dengan mitra strategisnya.

Kedua, jika perseroan itu sudah mampu, nantinya akan dilaksanakan join manufacturing untuk memproduksi komponen penting.

"Ketiga, kalau sudah mampu juga melakukan manufacturing, kita join development. Rancang sejak awal dengan mitra kita. Tanpa langkah-langkah ini, kita tidak akan mandiri," terangnya.

"Kita tidak mau hanya dipakai langsung begitu saja terus menerus. Oke you sudah jual ke Pindad, kita targetkan gunakan minimum TKDN 35 persen. Ada yg tawarkan 5 persen, 10 persen kita tolak. Jadi partner strategic kita kalau tidak mau ya sudah kita tinggal".

Menurutnya, strategi semacam itulah yang mendorong TKDN PT Pindad rerata sudah di atas 50 persen. Sekarang, lanjutnya banyak produk yang TKDN mencapai 35 persen karena proses pembangunannya dilakukan di indonesia.

"Kalau bangun di indonesia setidaknya sudah 20 persen gunakan komponen dalam negeri," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper