Bisnis.com, CIREBON - Pelaku industri rumahan kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengalami penurunan produksi selama pandemi Covid-19 melanda.
Perajin rotan di Desa Bode Lor, Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, Darma mengatakan produksi kerajinan menurun akibat minimnya permintaan dari pasar luar negeri.
Menurut Darma, produksi dari tangan terampil ia bersama sejumlah perajin lainnya di Desa Bode Lor sejak lama sudah menyasar pasar Eropa dan Amerika Serikat.
"Setelah kejadian perang Rusia-Ukraina, permintaan menurun," kata Darma kepada Bisnis.com di lokasi produksi kerajinan rotan Desa Bode Lor, Kabupaten Cirebon, Selasa (25/10/2022).
Darma mengatakan, sebelum adanya penurunan produksi, setiap bulannya ia mampu mengirim dua kontainer atau 1.120 unit furnitur rotan.
Namun, sejak tiga bulan terakhir ini ia hanya mampu memproduksi sebanyak 200 unit furnitur rotan saja. "Waktu masih ramai, setiap bulan mampu mengumpulkan omzet Rp319 juta. Tetapi sekarang, tidak pernah lebih dari Rp100 juta," kata Darma.
Darma mengatakan, pelaku industri rotan di wilayah Desa Bode Lor masih mengandalkan pasar ekspor. Sementara, untuk pasar lokal masih dikuasai oleh industri furnitur jenis lainnya.
Menurut Darma, pemerintah melalui dinas terkait harus melakukan upaya untuk terkait pemasaran hasil produksi para perajin. Saat ini, para perajin skala kecil hanya mengandalkan para eksportir untuk pemasaran.
"Salah satu contoh, bantuan modal dari pemerintah juga tidak ada. Kami ini sudah sering menanggung risiko dari bisnis ini," kata Darma.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, mencatat, ekspor produk dari usaha mikro kecil menengah (UMK) masih tetap didominasi oleh furnitur berbahan dasar rotan.
Dari keseluruhan produk layak ekspor, 70 persennya merupakan rotan. Sedangkan 30 persen lainnya adalah industri hasil laut, pertanian, pengolahan, dan tekstil.
Pasar langganan rotan dari Cirebon yakni, Amerika Serikat (AS), Kanada, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, dan Denmark.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, Indonesia berada diperingkat ketiga negara pengekspor rotan terbesar di sebesar 6,11 persen di bawah Tiongkok (45,15 persen) dan Vietnam (12,49 persen).