Bisnis.com, PURWAKARTA – Jasa Tirta II melakukan program pemberdayaan masyarakat melalui program energi baru terbarukan biogas guna mengurangi pencemaran di hulu sungai.
Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko Jasa Tirta II Indriani Widiastuti menjelaskan sejauh ini perusahaannya turut andil dalam mendukung program peningkatan sumber daya manusia seperti yang diamanatkan pemerintah pusat. Bukan hanya di sektor pertanian, tapi juga termasuk dari sektor peternakan.
"Di sektor peternakan, kami telah menggulirkan program pendampingan kepada para peternak sapi. Mereka, didorong untuk melakukan pengembangan dan pemanfaatan limbah ternaknya, misalnya diolah menjadi biogas, kebutuhan ternak cacing dan pembuatan pupuk," ujar Indriani dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).
Menurut dia, biogas menjadi salah satu program unggulan jajarannya. Karena, selain memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas air Sungai Citarum, juga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi para peternak itu sendiri.
Selain itu, lanjut dia, dalam pengembangan limbah ternaknya, para peternak juga mendapatkan manfaat dan keuntungan dari keberadaan biogas. Misalnya, untuk akses energi yang bisa digunakan sebagai bahan bakar masak dan penerangan secara mandiri.
"Pada triwulan 3 Tahun 2022 ini, kami telah memberikan bantuan 15 digester biogas dan pendampingannya kepada warga Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Rencananya, 15 digester tersebut akan dibangun secara serentak," kata dia.
Indriani mengklaim, sejak diluncurkan pada 2017 hingga 2022 ini Jasa Tirta II telah membantu perekonomian masyarakat di 8 Desa di Kecamatan Pangalengan melalui pembangunan 139 digester biogas. Program Biogas ini menjadi Program TJSL Jasa Tirta II yang bersifat monumental karena dapat terus dilihat suistanibility dari program ini.
Tak hanya bantuan sarana pengolahannya, Jasa Tirta II juga telah melakukan pendampingan terhadap 50 peternak sapi di 2021 kemarin dan 45 peternak pada 2022.
Adapun alasan dipilihnya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung untuk pelaksanaan Program Biogas tersebut, kata dia, karena lokasinya berdekatan dengan hulu Sungai Citarum dan bertujuan untuk mengurangi pencemaran sungai dari kotoran hewan peternakan sapi pada sungai terbesar ini.
"Program ini menjadi suistanibility karena memberikan nilai tambah bagi masyarakat," kata dia.
Misalnya, masyarakat tidak perlu lagi gas elpiji untuk memenuhi kebutuhan dapur mereka. Selain itu, mereka juga mendapat penghasilan tambahan dari hasil budidaya cacing yang dinominalkan bisa mencapai Rp1 juta/bulan. (K60)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
