Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar menawarkan 35 proyek investasi di sektor ketahanan pangan dan energi baru terbarukan di West Java Investment Summit (WJIS) 2022.
Sektor ketahanan pangan ada 11 proyek investasi senilai Rp4,9 triliun, sementara di sektor energi baru terbarukan ada 20 proyek senilai Rp25,7 triliun.
Di luar dua sektor tersebut, ada 4 proyek infrastruktur yang juga ditawarkan senilai Rp29 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan semester I 2022 Jabar sudah mengantongi realisasi investasi sebesar Rp83 triliun lebih.
Menurutnya WJIS 2022 adalah ajang promosi yang bisa mendorong minat dan realisasi investasi.
“Harapannya di WJIS sebanyak-banyaknya orang memperoleh informasi bahwa kita siap dengan green investment di Jawa Barat,” katanya di WJIS 2022 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Rabu (5/10/2022).
Dua sektor yang ditawarkan di ajang ini selain menjawab dan mengantisipasi krisis pangan dan energi dunia juga menghalau ancaman stagflasi.
“Dua sektor ini diharapkan bisa mengurangi inflasi agar tidak terlalu tinggi. Kemudian pertumbuhan ekonominya bisa meningkat tinggi. Kalau pertumbuhan ekonomi di atas inflasi, artinya daya beli masyarakat masih ada,” ujarnya.
Sejauh ini Jabar masih menjadi pemuncak realisasi investasi di Indonesia. Pada semester I 2022, nilai investasi ke Jabar mencapai Rp83,5 triliun.
WJIS 2022 sendiri merupakan kerja bersama antara Pemprov dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar. WJIS sudah berjalan rutin sejak 2019 lalu.