Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Road to WJIS: 32 Proyek Investasi Ditawarkan ke 20 Negara, 50 Institusi & Private Investor

Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan setidaknya akan ada 20 negara yang akan diundang dalam WJIS yang digelar pada 5-6 Oktober.
WJIS 2022
WJIS 2022

Bisnis.com, BANDUNG - Bank Indonesia memastikan akan memaksimalkan West Java Investment Summit (WJIS) untuk menarik investasi ke Jawa Barat. Total nilai investasi yang akan ditawarkan kepada investor adalah Rp Rp59,7 triliun.

Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan setidaknya akan ada 20 negara yang akan diundang dalam WJIS yang akan digelar pada 5-6 Oktober 2022 mendatang.

Selain 20 negara, ada juga 50 Institutionial Investors yang terdiri dari Multilateral Development Bank, Development Financial Institutions dan Investment Banking serta Private Investors lainnya dari dalam dan luar negeri yang akan ditawarkan 10 proyek ketahanan pangan, 17 proyek energi baru terbarukan (EBT) dan lima proyek pemerintahan.

"Terkait negara mana yang paling berminat untuk investasi ke Jabar, menurutnya, sebenarnya minat atau tidak investor tergantung promosinya. Makanya, Jabar harus cukup pintar saat berpromosi," ungkap dia di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (3/10/2022).

Menurut Bambang, komitmen pihaknya untuk mengakselerasi ekosistem investasi di Jawa Barat bahkan hingga dilakukan sampai ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia di sejumlah negara, utamanya di negara yang memiliki minat investasi tinggi.

"Makanya kita promosinya harus cukup besar paling tidak kami Bank Indonesia melalui perwakilan di Jepang, London, Amerika, Singapura, Beijing kita terus lakukan dan selalu kita bawa proyek yang ada di Jabar untuk sounding kepada para investor," imbuhnya.

Bambang meyakini, Jawa Barat dan Indonesia secara umum, masih menjadi destinasi investasi yang sehat. Terlebih, Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam menangani Pandemi Covid-19 hingga ancaman resesi.

"Menurut saya kalau kita belum resesi, kira masih tumbuh, dengan demikian mereka akan melihat bagaimana kita menangani pandemi, bagaimana masalah stagflasi global, mereka akan melihat Indonesia aman," imbuhnya. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper