Bisnis.com, BANDUNG - Potensi sabut kelapa dari Pangandaran rupanya bisa memancing banyak cuan.
Hal itu diungkapkan Ketua Koperasi Produsen Mitra Kelapa Pangandaran Yohan Wijaya Nurahman. Menurut Yohan, koperasi yang dipimpinnya memproduksi sabut kelapa untuk bahan baku isian jok kendaraan mewah.
"Sejak tahun 2016, kita ekspor sabut kelapa ini ke beberapa negara terutama China untuk dijadikan isian jok mobil mewah sebagai pengganti busa, bahkan ada pula untuk kursi pesawat," katanya pekan lalu.
Yohan menuturkan, proses produksi sabut kelapa dikerjakan oleh sekitar 80 orang tenaga kerja, yang terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil sebagai anggota koperasi.
"Ada yang dikerjakan di sini, ada juga yang dikerjakan oleh kelompok kecil sebagai anggota koperasi. Namun semuanya membutuhkan mesin sabagai alat bantu," ucap Yohan.
Dari pengolahan sabut kelapa tersebut, menghasilkan dua jenis produk, yaitu serat untuk bahan jok dan serbuk yang disebut cocopeat.
"Cocopeat itu untuk media tanam, kita ekspor cocopeat, di antaranya ke Jepang" ujarnya.
Yohan juga menjelaskan, dari satu butir kelapa itu banyak produk yang dihasilkan, dan semua bisa diekspor.
"Air kelapa diolah menjadi jeli untuk makanan, dagingnya menjadi kelapa parut, dan tempurungnya sebagai bahan baku pembuatan arang," terangnya.
Yohan berharap produksi olahan kelapa ini ke depan lebih meningkat lagi dengan teknologi yang memadai, sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksi.
Konten ini merupakan bagian dari pemberitaan Jelajah Investasi Jabar 2022. Program ini digelar Bisnis Indonesia perwakilan Bandung terselenggara berkat dukungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, PT Migas Utama Jabar, Bank BJB, PT Jamkrida Jabar, PT IBRM, dan Pemkab Sumedang.(K34)