Bisnis.com, BANDUNG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia optimistis realisasi investasi ke Jawa Barat masih akan moncer sepanjang 2022 ini meskipun tekanan global tengah mengemuka.
Salah satu optimisme adalah adanya realisasi investasi yang bersifat multiyears atau tahun jamak. Artinya cuan yang menggelontor tidak akan berhenti dalam satu tahun realisasi.
Berikut daftar kategori investasi multiyears yang akan hadir lewat penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang dikutip Tim Jelajah Investasi Jabar dari laporan prospek ekonomi Jawa Barat Mei 2022 yang dilansir Bank Indonesia.
Salah satu peluru investasi besar di Jawa Barat adalah pengembangan ekosistem mobil listrik dan energi baru terbarukan.
Total perkiraan investasi ekosisistem mobil listrik ditaksir mencapai US$9,8 miliar. Untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di Karawang Jawa Barat Hyundai Motor Energy, KIA Corporasion, Hyundai Mobil, LG Energy Solution, serta perusahaan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Battery Corporation (IBC) atau PT Industri Baterai Indonesia telah melakukan groundbreaking dan merealisasikan investasi sebesar US$1,1 miliar.
Investasi sisanya (US$8,7 miliar) adalah gabungan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang akan direalisasikan pada Desember sampai dengan awal 2022.
Investasi tahun jamak juga hadir dengan masih berlanjutnya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata MNC Lido City yang berlokasi di Bogor berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 Tahun 2021.
Pelaksanaan investasi akan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap satu sebesar Rp14,2 triliun pada 2021-2026. Tahap kedua, pada 2027-2034 senilai Rp5,8 triliun. adapun tahap ketiga sebesar Rp12 triliun pada 2035-2040.
Disusul, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi rumah tangga tanpa aliran listrik di Karawang dengan pemasangan 1000 PLTS gratis. Pada April 2022, pemasangan PLTS sudah dilakukan pada 25 rumah tangga.
Bank Indonesia juga melansir, salah satu perusahaan industri electric vehicles global akan melakukan investasi baterai kendaraan listrik untuk kendaraan listrik China dengan nilai investasi sebesar US$5,2 miliar atau sekitar Rp71 triliun.
Kemudian, investasi pembangunan rumah sakit di Cikarang, Jawa Barat telah memasuki tahap groundbreaking dan rencananya akan beroperasi pada triwulan ketiga tahun 2022. Kapitalisasi pasar pada tahap awalan pada kisaran 50-70 tempat tidur dengan target akhir 200 tempat tidur. Adapun investasi mencapai kisaran Rp250 miliar-Rp300 miliar.
Ada pula pembangunan fasilitas gudang baru di kawasan Cikarang, Jawa Barat oleh perusahan supply chain internasional senilai Rp400 miliar untuk memenuhi permintaan layanan pergudangan yang terus meningkat karena perbaikan ekonomi pasca Covid-19.
Di Majalengka yang masuk kawasan Rebana akan ada Investasi perusahaan cargo network senilai US$10 juta atau sekitar Rp143,9 miliar untuk membangun fasilitas bengkel pesawat di Bandara Kertajati, Jawa Barat. Adapun nilai investasi awal sebesar US$10 juta pada bulan Maret 2022.
Terakhir, investasi pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan Tenaga Energi Hidro.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis provinsi yang ia pimpin akan terus menjadi primadona investasi. Menurutnya, Jawa Barat sudah saatnya bersaing dengan kawasan lain di ASEAN. Pertanyaannya sudah mampukah? Ikuti perkembangannya di laporan Jelajah Investasi Jawa Barat Bisnis Indonesia.
Pelepasan tim Jelajah Investasi Jabar dipimpin langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Hadir mendampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Jefry D Putra, Direktur Utama PT Migas Utama Jabar (MUJ) Begin Troys, GM Konten Bisnis Indonesia Surya Mahendra, GM Marketing Bisnis Indonesia Vanie Simanjuntak, dan jajaran Bisnis Indonesia perwakilan Bandung.
Jelajah Investasi Jabar digelar Bisnis Indonesia perwakilan Bandung terselenggara berkat dukungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, PT Migas Utama Jabar, Bank BJB, PT Jamkrida Jabar, PT IBRM, dan Pemkab Sumedang.