Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karawang Masih Jadi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku bangga karena wilayahnya masih dinobatkan sebagai daerah penghasil beras terbesar kedua se-Indonesia.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, KARAWANG - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku bangga karena wilayahnya masih dinobatkan sebagai daerah penghasil beras terbesar kedua se-Indonesia setelah Indramayu.

Ini menjadi bukti jika sejauh ini jajarannya masih konsisten untuk turut andil dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Alhamdulillah, kami bangga dan bersyukur atas kerja keras semua elemen masyarakat terutama petani, instansi pemerintah dan dukungan swasta. Sehingga, Karawang bisa mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai daerah penghasil beras terbesar kedua," ujar Cellica dalam keterangannya, Selasa (16/8/2022).

Menurut Cellica, tingginya capaian produksi beras Karawang ini turut mendorong Indonesia untuk menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI). Penghargaan tersebut, diberikan atas keberhasilan Indonesia yang dinilai mencapai swasembada beras dan meningkatkan sistem ketahanan pangan dengan baik.

Cellica menjelaskan, Karawang memiliki luas lahan baku pertanian yang mencapai 94.517 hektare. Untuk realisasi panen Karawang sendiri, sepanjang tahun 2021 kemarin misalnya itu mencapai 1,2 juta ton gabah kering panen.

Capaian produksi beras 2021 itu, sebenarnya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal mana, yang biasanya dalam setahun terdapat dua kali tanam padi pada areal sawah di wilayah Karawang, namun pada tahun 2021 terdapat tambahan indeks pertanaman atau tiga kali tanam di atas lahan seluas sekitar 1.000 hektare.

Sehingga, kata dia, dengan adanya tiga kali tanam itu maka secara otomatis ada tambahan produksi sebanyak 72.000 ton gabah kering panen. Sehingga hasil panen produksi padi menjadi 1,4 juta ton gabah kering panen dengan rata-rata produksi padi mencapai 7,2 ton gabah kering panen per hektare.

Adapun kebutuhan beras masyarakat di Karawang sendiri dalam setahun mencapai 300.000 ton. Artinya jika produksi padi sebanyak 1,3 juta ton per tahun maka Karawang masih surplus 500.000 ton beras.

"Kami senang berada di sini dan turut berkontribusi nyata atas capaian Indonesia dalam sektor agrikultur. Pencapaian Indonesia itu merupakan langkah besar untuk menciptakan ketahanan pangan nasional, terutama di tengah kondisi geopolitik global," kata dia.

Cellica pun turut bangga karena selama tiga tahun terakhir atau terhitung sejak 2019, Indonesia telah berhenti mengimpor beras dari luar negeri karena pasokan stok beras dalam negeri selalu mengalami surplus produksi.

Bahkan dalam masa-masa sulit ketika pandemi tahun 2020 kemarin, sektor pertanian mampu untuk tumbuh positif hingga 16,24 persen dan menjadi penyelamat perekonomian negara serta masih mampu untuk mempertahankan tingkat inflasi dibawah 4 persen. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper