Menengok Permainan Ekstrem Warga Kabupaten Cirebon, Menggiring Bola Api

Berbeda dengan sepakbola atau pun futsal, bola yang digunakan para pemain itu adalah batok kelapa. Bola tersebut, beberapa hari sebelumnya direndam minyak tanah
Sepakbola api sengaja digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
Sepakbola api sengaja digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.

Bisnis.com, CIREBON - Puluhan remaja dan orang dewasa di Perumahan Taman Yuk Mudal Indah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, tamapk menikmati permainan sepakbola di lapangan yang berada di komplek perumahan tersebut pada Sabtu (13/8/2022) malam.

Satu hal yang membuat momen tersebut unik yaitu, mereka menendang dan menggiring bola api dalam keadaan kaki telanjang. Namun, tetap berusaha menembus benteng pertahanan lawan.

Disaksikan oleh warga lainnya, suasana malam di komplek tersebut begitu ramai. Sorak sorai penonton membuat para pemain tampak bersemangat dan beberapa bergelak tawa.

Berbeda dengan sepakbola atau pun futsal, bola yang digunakan para pemain itu adalah batok kelapa. Bola tersebut, beberapa hari sebelumnya direndam menggunakan minyak tanah.

Salah seorang pemain, Aldi menunjukkan kondisi kakinya usai melakukan permainan sepakbola api. Tapi, bagian kaki menghitam akibat terkena sisa pembakaran dari bola tersebut.

"Memang panas dan keras, jadi tidak bisa lama. Tetapi sangat asyik," kata Aldi kepada Bisnis.com, Sabtu (13/8/2022) malam.

Ketua RW 09 Taman Tukmudal Indah, Diki Suryo mengatakan permainan tersebut sengaja digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia. Tahun ini, adalah kali pertamanya dilakukan.

Menurutnya, makna permainan sepakbola api ini tetap membakar semangat para warga tetap mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sebagai anak bangsa kita harus memiliki semangat yang berkobar, sama halnya dengan sepakbola api. Mudah-mudahan ini bisa menjadi agenda tahunan," kata Diki.

Disela permainan tersebut, hadir pula Bupati Cirebon Imron Rosyadi. Orang nomor satu di Kabupaten Cirebon itu langsung menjajal bola api melalui tendangan penalti.

Tendangan keras dari Bupati Cirebon itu, langsung bersarang di gawang.

Imron mengatakan, sepakbola api itu mengingatkannya pada saat menjadi santri di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin. Permainan tersebut, kerap dimainkan menjelang hari-hari besar Islam.

"Saya sering main bola api waktu jadi santri. Permainan ini juga mengajarkan orang untuk bisa mengendalikan nafsu dan emosi. Sehingga, bola yang begitu panas tidak akan terasa," kata Imron.

Selain sepakbola api, warga perumahan itu juga menampilkan atraksi ekstrem lainnya, mulai dari debus menggunakan tongkat api hingga menyemburkan minyak ke obor menyala.

Berdasarkan catatan beberapa literasi, sepakbola api merupakan permainan tradisional dari Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menyebar hingga ke beberapa pelosok tanah air.

Sepakbola api atau laliang ini, dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima orang. Sebelum permainan dimulai, bola batok kelapa kering direndam menggunakan minyak tanah selama beberapa hari, kemudian dibakar.

Permainan ini, biasanya dimainkan oleh para santri pada Bulan Ramadan. Sebelum dimulai, para pemain melakukan beberapa ritual khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper