Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat aktif mendorong pertumbuhan jumlah eksportir milenial yang masuk dalam kategori industri kecil menengah (IKM).
Asisten Daerah Bidang Administrasi Setda Jabar Ferry Sofwan Arif mengatakan Pemprov tengah fokus pada pertumbuhan eksportir muda dan milenial, Menurutnya ada ceruk ekspor nonmigas yang bisa diisi oleh anak-anak muda.
“Kita berkaca pada data bahwa ekspor Jawa Barat itu paling tinggi di Indonesia, karena produk kita lebih beragam,” katanya di acara Kick Off Eksportir Milenial di Gedung Sate, Bandung, Jumat (1/7/2022).
Potensi eksportir milenial tumbuh bisa dilihat dari data kependudukan BPS tahun 2020 yang menyebut jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 48,2 juta jiwa. Dari angka ini sebanyak 25 persen adalah anak muda atau generasi Y dan 21 persen adalah generasi Z.
“Kelompok anak muda ini lebih dari 50 persen mereka bisa menjadi konsumen sekaligus produsen,” tuturnya.
Menurutnya peluang ekspor komoditas maupun produk olahan dari kaum milenial sangat terbuka dan ceruk pasarnya luas. Variasi produk yang diekspor oleh para milenial Jawa Barat menurutnya beragam mulai dari kantung urin, briket batu bara, kelapa parut, hingga tanaman hias.
”Ini bisa kita garap bersama-sama, milenial ini mereka melek informasi dan digitalisasi, yang paling kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh generasi Z dan Y,” paparnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan ekonomi global saat ini menghadapi tantangan cukup berat. Salah satunya adalah staglasi yakni sebuah kondisi ekonomi yang melambat dan biasanya disertai dengan kenaikan harga-harga pokok (inflasi). Ekspor yang terus tumbuh diharapkan bisa menghindarkan kondisi ekonomi nasional dari ancaman tersebut.
Bambang juga menilai pertumbuhan eksportir milenial bisa membantu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang nilai ekspornya saat ini menopang 43 persen. Milenial yang dibantu dengan sokongan teknologi dan serta kebijakan dari pemerintah akan menjadi eksportir yang mumpuni.
“Ada banyak sektor yang bisa didorong ekspor, maritim, pertanian, ini menjadi kesempatan kita untuk menggali potensi,” tuturnya.