Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Hati-hati Penipuan Berkedok Bantuan Mengatasnamakan BPJAMSOSTEK!

Agus meminta peserta untuk mengabaikan telepon ataupun pesan singkat aplikasi Whatsapp yang mengatasnamakan BPJAMSOSTEK.
Dea Andriyawan
Dea Andriyawan - Bisnis.com 24 Juni 2022  |  23:22 WIB
Hati-hati Penipuan Berkedok Bantuan Mengatasnamakan BPJAMSOSTEK!
Karyawati beraktivitas di salah satu kantor cabang BPJamsostek di Jakarta (24/1/2022). Bisnis - Suselo Jati

Bisnis.com, BANDUNG - Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Bandung Suci Agus Hariyanto mengimbau masyarakat khususnya peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk mengabaikan pesan berantai penipuan mengatasnamakan BPJAMSOSTEK yang memberikan bantuan.

Agus meminta peserta untuk mengabaikan telepon ataupun pesan singkat aplikasi Whatsapp yang mengatasnamakan BPJAMSOSTEK. Apa lagi sampai mengisi form yang meminta data pribadi.

“Selalu teliti dan jangan lengah. Jika ada seseorang yang memberikan link atau lembar formulir yang meminta data pribadi. Saat ini marak penipuan social enginering” ungkap Agus, Jumat (24/6/2022).

Tindak penipuan yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) beredar yang mengatakan bahwa BPJAMSOSTEK memberikan bantuan kepada 10 orang terpilih dan masing-masing berhak mendapatkan uang senilai Rp27 juta.

Selanjutnya, masyarakat yang mendapatkan pesan tersebut diarahkan untuk menghubungi sebuah nomor tertentu melalui aplikasi Whatsapp. Selain itu masih banyak modus lain yang digunakan, salah satunya terkait penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJAMSOSTEK Oni Marbun dalam keterangannya juga mengatakan hal tersebut tidak benar.

Pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat khususnya pekerja dan pemberi kerja untuk lebih berhati-hati terhadap segala bentuk informasi maupun modus penipuan yang mengatasnamakan BPJAMSOSTEK maupun Anggoro Eko Cahyo.

"Saat ini banyak pihak tidak bertanggung jawab yang melakukan penipuan dengan menyebarluaskan informasi tidak benar melalui pesan singkat maupun sosial media. Masyarakat harus lebih teliti dalam menerima sebuah informasi, agar tidak menjadi korban atas tindakan tersebut," terang Oni.

Hingga saat ini belum ada laporan dari masyarakat maupun peserta BPJAMSOSTEK yang menjadi korban dari tindak penipuan tersebut. Oni justru mendorong masyarakat yang mengalami hal serupa untuk melaporkannya ke BPJAMSOSTEK atau pihak berwajib.(K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

BPJAMSOSTEK
Editor : Ajijah

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top