Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan agar aparatur sipil negara (ASN) bisa ikut serta dalam program rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Sekda Jabar Herman Suryatman mencatat sebanyak 20.000 rumah bersubsidi dengan harga Rp160 juta dibangun secara bertahap di 11 kabupaten dan kota.
Adapun 11 daerah ini yaitu; Sumedang, Subang, Majalengka, Bandung, Indramayu, Kota Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Bogor, Kota Depok, Cianjur.
"Kami kerjakan khususnya yang 11 umumnya yang 27. Nanti kalau kurang kami akan komunikasi. Ini rumah yang 14 meter persegi harganya Rp166 juta," katanya, Selasa (17/6/2025).
Herman menegaskan, pembangunan 20.000 rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini akan dipimpin langsung oleh pemerintah daerah dan Bank BJB. Adapun total kuota secara keseluruhan untuk Jawa Barat kurang lebih 100.000. Sementara tingkat nasional ada sebanyak 350.000.
"Jawa Barat kurang lebih 100.000 dan kami yang langsulan lead melalui Pemda dan BJB mengambil 20.000 unit yang 80.000 nya tentu lintas kepentingan ada BTN dan bank-bank yang lainnya," katanya.
Baca Juga
Pemprov Jabar saat ini tengah mengusulkan untuk rumah subsidi ini diberikan juga kepada ASN. Hal itu dikarenakan, para pegawai di lingkungan Pemprov Jabar masih banyak yang belum memiliki rumah tinggal.
"Kami akan mengajukan khusus untuk PNS. Karena kan PNS ada pertimbangan ingin lebih dari itu ya. Aspirasi dari lapangan kami tangkap. Mungkin ada skema tambahan masyarakat berpenghasilan rendah ini bukan hanya yang Rp166 juta, bisa juga dibuka alternatif yang Rp200 juta, Rp300 juta," tuturnya.
Selain itu, alternatif rumah degan ukuran yang lebih luas, kata Herman akan membuat banyak terhadap masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan rumah yang lebih layak. Namun semua hal tesebut hanya usulan dan keputusan ada di pemerintah pusat.
"Kan masyarakat berpenghasilan rendah boleh dong punya rumahnya lebih luas gitu. Tapi nanti diputuskan oleh Pak Menteri. Kami hanya mengusulkan berdasarkan aspirasi agar apa serapannya optimal dan banyak warga Jawa Barat yang memiliki rumah," katanya.