Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APTRI Jabar Minta Kementerian BUMN Revitalisasi Pabrik Gula

Dudi mengatakan pabrik gula di Jawa Barat, sejatinya ada delapan unit, namun karena faktor usia yang terlalu lama, maka kualitas gula menurun sehingga berdampak pada penutupan enam PG lainnya.
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen/Antara
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Barat Dudi Bahrudi meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merevitalisasi pabrik gula (PG) di daerah tersebut, dalam rangka meningkatkan minat petani menanam komoditas tebu.

"Kami meminta kepada Menteri BUMN untuk merevitalisasi pabrik gula, karena sekarang yang beroperasi hanya dua," kata Dudi, Kamis (23/6/2022).

Dudi mengatakan pabrik gula di Jawa Barat, sejatinya ada delapan unit, namun karena faktor usia yang terlalu lama, maka kualitas gula menurun sehingga berdampak pada penutupan enam PG lainnya.

Menurutnya, ketika PG bisa beroperasi maksimal, tentunya akan berdampak pada ketertarikan petani untuk beralih menanam tebu.

Sehingga kebutuhan gula di Jawa Barat, yang mencapai 540 ribu ton bisa terpenuhi oleh petani itu sendiri, namun kondisi tersebut kata Dudi, masih sangat jauh, mengingat pabrik gula yang ada belum bisa beroperasi maksimal.

"Hal ini dikarenakan para petani tidak lagi semangat menanam tebu, karena pabrik gula zaman dahulu dan semua peninggalan Belanda, sehingga produksinya tidak maksimal," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Sport Bisnis PT PG Rajawali II Oksan OM Panggabean mengatakan saat ini PG Rajawali hanya mengoperasikan dua PG yaitu PG Tersana Baru dan PG Jatitujuh, sementara enam lainnya sudah tidak dioperasikan lagi.

Menurut Oksan, ditutupnya enam PG yang tersebar di Jawa Barat, dikarenakan bahan baku tebu dari petani yang sangat kurang, sehingga tidak bisa menutupi ketika musim giling.

"Kita itu kekurangan bahan baku, sehingga hanya dua yang masih beroperasi. Namun itu juga pabrik yang sudah lama," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper