Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

APTRI Jabar Minta Kementerian BUMN Revitalisasi Pabrik Gula

Dudi mengatakan pabrik gula di Jawa Barat, sejatinya ada delapan unit, namun karena faktor usia yang terlalu lama, maka kualitas gula menurun sehingga berdampak pada penutupan enam PG lainnya.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 23 Juni 2022  |  14:12 WIB
APTRI Jabar Minta Kementerian BUMN Revitalisasi Pabrik Gula
Pekerja menata tebu di bak truk saat panen - Antara

Bisnis.com, CIREBON - Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Barat Dudi Bahrudi meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merevitalisasi pabrik gula (PG) di daerah tersebut, dalam rangka meningkatkan minat petani menanam komoditas tebu.

"Kami meminta kepada Menteri BUMN untuk merevitalisasi pabrik gula, karena sekarang yang beroperasi hanya dua," kata Dudi, Kamis (23/6/2022).

Dudi mengatakan pabrik gula di Jawa Barat, sejatinya ada delapan unit, namun karena faktor usia yang terlalu lama, maka kualitas gula menurun sehingga berdampak pada penutupan enam PG lainnya.

Menurutnya, ketika PG bisa beroperasi maksimal, tentunya akan berdampak pada ketertarikan petani untuk beralih menanam tebu.

Sehingga kebutuhan gula di Jawa Barat, yang mencapai 540 ribu ton bisa terpenuhi oleh petani itu sendiri, namun kondisi tersebut kata Dudi, masih sangat jauh, mengingat pabrik gula yang ada belum bisa beroperasi maksimal.

"Hal ini dikarenakan para petani tidak lagi semangat menanam tebu, karena pabrik gula zaman dahulu dan semua peninggalan Belanda, sehingga produksinya tidak maksimal," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Sport Bisnis PT PG Rajawali II Oksan OM Panggabean mengatakan saat ini PG Rajawali hanya mengoperasikan dua PG yaitu PG Tersana Baru dan PG Jatitujuh, sementara enam lainnya sudah tidak dioperasikan lagi.

Menurut Oksan, ditutupnya enam PG yang tersebar di Jawa Barat, dikarenakan bahan baku tebu dari petani yang sangat kurang, sehingga tidak bisa menutupi ketika musim giling.

"Kita itu kekurangan bahan baku, sehingga hanya dua yang masih beroperasi. Namun itu juga pabrik yang sudah lama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

tebu pabrik gula aptri

Sumber : Antara

Editor : Ajijah

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Download Aplikasi E-Paper sekarang dan dapatkan FREE AKSES selama 7 hari!
    back to top To top