Bisnis.com, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang tengah menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan museum yang akan menyimpan benda-benda purba dan bersejarah lain yang ditemukan di Sumedang.
Hal ini menyusul dengan ditemukannya fosil kura-kura dan buaya purba yang diduga berusia ratusan hingga jutaan tahun di dua desa, yakni Desa Darmawangi dan Jembarwangi beberapa hari lalu.
Untuk itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir telah melakukan koordinasi dengan arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pihak kecamatan dan desa lokasi penemuan fosil dan dinas terkait.
"Saya mengapresiasi atas ikhtiar penelitian ini, yang menghasilkan potensi budaya yang luar biasa, apresiasi masyarakat yang sudah aware, sadar kemudian memberikan ikut hadir mengamankan benda-benda [purna] tadi," kata Dony di Gedung Negara, Selasa (21/6/2022).
Berdasarkan hasil laporan sementara dari arkeolog yang melakukan penelitian, di antara benda prasejarah tersebut ada yang usianya hingga jutaan tahun.
"Tentunya ini akan menjadi sebuah sejarah baru, jadi ilmu pengetahuan, dan jadi bagian dari dunia pendidikan," kata Dony.
Dalam pertemuan tersebut, Dony mengatakan pihaknya tidak ingin penemuan ini tidak berdampak apapun bagi masyarakat. Sehingga ia meminta penemuan ini harus terdokumentasi dengan baik.
"Saya sampaikan beberapa hal, yang pertama apa yang dilakukan sekarang harus direkam dan didokumentasikan, ke dua membuat buku tentang isi tentang fosil itu sendiri," jelas dia.
Ke tiga, ia juga meminta untuk sementara waktu mengamankan benda-benda purbakala tersebut di tempat yang representatif sambil menunggu pembangunan museum.
"Kita akan buat DED-nya di perubahan ini, sekarang kita amankan dulu di desa Jembarwangi," imbuhnya.
Keempat, ia berharap setelah dibangun museum, nantinya kawasan ini akan menjadi daya tarik lewat wisata edukasi sejarah bagi masyarakat. "Bahwa di Sumedang ini ada sebuah tempat yang ditemukan fosil prasejarah bahwa ada kehidupan di masa lalu," jelasnya.
Ke lima, ia juga sudah meminta dinas terkait agar segera menyusun rencana aksi yang jelas untuk mengoptimalkan potensi penemuan benda purbakala ini menjadi bermanfaat untuk masyarakat.
"Cepat buat rencana aksinya, kapan waktunya dan target kinerjanya sehingga ke depannya jelas, ini akhirnya harus ada kebermanfaatan terhadap ilmu pengetahuan untuk pendidikan dan wisata, jadi orang bisa belajar di sana melihat fosil yang berusia ratusan hingga jutaan tahun," jelasnya.
Nantinya, untuk lokasi museum ini akan dibangun di antara Desa Jembarwangi dan Darmawangi dimana Fosil-fosil purbakala tersebut ditemukan.
"Dsa menyiapkan lahan kami bangunannya," tandasnya. (K34)