Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon bakal menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk gedung sekolah milik pemerintahan sebagai upaya mendukung penggunaan energi terbarukan.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan ada empat sekolah yang bakal menggunakan PLTS, yakni SMAN 1 Plumbon, SMKN 1 Jamblang, SMKN 1 Kedawung, dan SMKN 1 Mundu.
"Ini adalah bagian dari mencari energi terbarukan, jadi ini adalah program yang bagus," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Senin (18/4/2022).
Imron mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk mendukung langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menargetkan rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun mendatang.
Selain itu, mendukung seluruh wilayah Indonesia teraliri listrik pada 2022 ini.
"Perlu anggaran yang besar. Tapi saya percaya, pemerintah pusat akan benar-benar mendukung program ini. Jadi di Kabupaten Cirebon sendiri, saya yakin bisa berjalan sesuai harapan," kata Imron.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih menyebutkan rasio elektrifikasi adalah perbandingan jumlah pelanggan rumahtangga yang memiliki sumber penerangan, baik dari listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun listrik non-PLN.
"Ini adalah salah satu program Jabar Caang, yang merupakan bagian dari upaya mencari energi baru dan terbarukan. Kami juga sudah siapkan FS dan DED untuk sekolah dan pesantren," kata Ai.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Ai, tengah menyiapkan infrastruktur sejumlah gedung pemerintah yang bakal dipasang PLTS.
Program tersebut dilakukan secara bertahap, menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) maupun non APBD.
"Saat ini, kami terus menggali potensi penyusunan DED (Detail Engineering Design) pada gedung-gedung pemerintahan," katanya.