Bisnis.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta mahasiswa dan masyarakat yang akan menggelar kembali demonstrasi pada 14 April 2022 untuk tetap menyampaikan aspirasinya dengan baik dan sesuai dengan aturan.
Hal tersebut disampaikannya saat disinggung soal kemungkinan adanya gelombang demonstrasi dari mahasiswa dan masyarakat yang akan menyampaikan tuntutannya soal kenaikan BBM dan PPN.
"Pokoknya apapun demonya, saya sudah tulis di media Sosial, ekspresi setuju, tidak setuju terhadap kebijakan silakan, yang penting tidak melanggar aturan dan anarkis, itu saja," jelas Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Bandung, Selasa (12/4/2022).
Sebelumnua, Kang Emil juga mengapresiasi gelaran demonstrasi yang digelar mahasiswa dan masyarakat pada 11 April 2022 lalu di Kota Bandung yang berlangsung tertib.
"Terima kasih untuk para mahasiswa yang unjuk rasa dengan tertib dan kondusif," kata Kang Emil.
Dalam unggahannya, Kang Emil menilai demikrasi adalah kesepakatan.
"Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh kuasa rakyat. Rakyat menitipkan aspirasi dan keinginannya melalui sistem perwakilan baik perwakilan eksekutif maupun legislatif. Jika satu-satu warga harus ditanya untuk setiap keputusan publik itu namanya populisme referendum," kata dia dalam unggahan kemarin.
Dia mengatakan, demokrasi kesepakatan ini banyak variasinya di Indonesia. Hanya di Aceh disepakati ada partai lokal. Hanya di Yogyakarta disepakati Gubernur adalah Sultan HB untuk selamanya. Di DKI Jakarta disepakati walikotanya ditunjuk gubernur bukan dipilih rakyat. Di Papua disepakati suara coblosan bisa dititipkan kepada kehendak kepala suku.
"Sehingga jika ada narasi atau wacana di negeri ini yang berbeda dengan kesepakatan, tentulah harus diekspresikan dan dimusyawarahkan secara baik-baik. Apapun wacananya. Termasuk wacana yang sempat menghangat sebelum demo hari ini, terkait perpanjangan jabatan presiden jadi 3 periode, yang tentunya berbeda dgn kesepakatan hanya 2 periode seperti tertulis di UUD 45," ungkap dia.
"Apapun ekspresi argumentasinya, jangan pernah membawa kekerasan dalam kegiatannya, termasuk kekerasan terhadap Ade Armando yang tidak semestinya terjadi, jika semua bisa menahan diri. Apalagi ini adalah bulan suci Ramadhan yg harus kita hormati," jelas dia. (K34)