Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat cukup sukses melahirkan petani milenial di komoditas burung puyuh pada program 2021 lalu. Namun, memang masih jauh dari harapan.
Kepala DKPP Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan realisasi lulusan peternak milenial pada 2021 masih di bawah target pihaknya. “Khususnya untuk beberapa komoditas seperti itik, ayam pedaging dan burung puyuh,” katanya.
Menurutnya selain persoalan di pihak peserta dan proses rekrutmen yang ketat, membuat ratusan peserta yang mendaftar hanya 60 orang yang lolos. Ke-60 peserta ini terbagi pada peternak ayam pedaging 30 orang dan burung puyuh sebanyak 30 orang.
Selain itu ada kendala juga dalam proses pembinaan yang dilakukan DKPP Jawa Barat. Arifin menunjuk kasus kematian hewan dan kenaikan harga komoditas yang menjadi permasalahan.
“Tahun ini akan dilakukan perbaikan housing, biosecurity, dan pendampingan intensif dari dinas,” tuturnya.
DKPP Jawa Barat juga memastikan akan dilakukan peningkatan jiwa enterpreneur pada peserta guna memanfaatkan hasil produksi yang tidak sesuai standar pasar. DKPP juga berencana mengembangkan komoditas untuk menggaet peternak milenial, mulai dari domba, sapi perah, sapi potong, dan pakan.
“Target kami tahun ini 400 peserta,” ujarnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.