Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Petani Milenial Juara: Kembangkan Jamur Kayu, Dishut Jabar Gandeng 3 Pihak

Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam Program Petani Milenial melakukan kajian rintisan usaha pada pengembangan usaha hasil hutan bukan kayu.
Dinas Kehutanan (Dishut) Jawa Barat mendorong agar para peserta Program Petani Milenial budi daya jamur kayu bisa mendapatkan penghasilan di atas upah rata-rata. Dishut Jabar mencatat pendapatan para peserta petani milenial budi daya jamur kayu rata-rata Rp4,5 juta sebulan./Bisnis
Dinas Kehutanan (Dishut) Jawa Barat mendorong agar para peserta Program Petani Milenial budi daya jamur kayu bisa mendapatkan penghasilan di atas upah rata-rata. Dishut Jabar mencatat pendapatan para peserta petani milenial budi daya jamur kayu rata-rata Rp4,5 juta sebulan./Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam Program Petani Milenial melakukan kajian rintisan usaha pada pengembangan usaha hasil hutan bukan kayu yang daurnya relatif pendek dan dengan menerapkan pola usaha yang baik hasilnya lebih menjanjikan.

Kegiatan usaha tersebut adalah dalam bentuk kegiatan budi daya jamur kayu. Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan mengatakan dalam pelaksanaan Program Petani Milenial pada komoditas jamur kayu, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dan berkolaborasi dengan sejumlah pihak.

"Pertama, Bank BRI Agro untuk skema pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di mana tahun lalu telah ditanda tangani Akad KUR senilai masing-masing Rp50 juta untuk 4 orang petani milenial pada tahap I dan untuk 1 orang lagi Akad KUR pada bulan berikutnya," katanya.

Kedua, PT Semen Jawa & PT Tambang Semen Sukabumi untuk skema pembiayaan melalui CSR atau dari Program Pemberdayaan Masyarakatnya.

Dukungan yang diberikan berupa uang senilai Rp88 juta untuk pembangunan kumbung budi daya jamur kayu dan modal usaha serta pembinaan bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH) Harapan Maju.

"Selain itu dilakukan pula pelatihan kepada anggota KTH mengenai perencanaan bisnis dan pencatatan keuangan yang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan ESDM Kabupaten Sukabumi," katanya.

Selanjutnya ada Koperasi Wana Yasa Lestari, yang berperan sebagai offtaker atau penjamin pasar dan avalis atau sebagai penjamin Petani Milenial dalam pengembalian KUR BRI Agro.

Surya Lesmana Ketua Koperasi dimaksud adalah seorang milenial yang berawal dari berusaha secara personal dalam wirausaha budi daya jamur kayu, kemudian membentuk KTH Nur’azkiya dan selanjutnya membentuk Koperasi Wana Yasa Lestari. Sekarang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan berperan sebagai offtaker dan avalis pada Program Petani Milenial komoditas jamur kayu.

"Petani milenial yang mendapat fasilitas pembiayaan KUR dari BRI Agro merupakan petani milenial yang berasal dari proses seleksi secara online dan berlanjut dengan proses sosialisasi, wawancara, pembinaan teknis secara virtual dan kunjungan lapangan serta melalui proses BI checking untuk mendapatkan akses KUR," katanya.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper