Bisnis.com, BOGOR--Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar inaugurasi atau wisuda 1.249 peserta Program Petani Milenial.
Wisuda dipusatkan di auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian (IPB) Bogor, Kabupaten Bogor, Kamis (24/3/2022). Sebanyak 300 petani milenial hadir langsung dan sisanya mengikuti secara online.
Wisuda dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Rektor IPB University Arif Satria dan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) pengampu Program Petani Milenial.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan apresiasinya pada para peserta program 2021. Dia menyebut para milenial tersebut pahlawan karena berhasil lolos dari program tahun awal yang penuh dinamika. "Kalian semua pejuang, perintis," katanya.
Menurut Ridwan Kamil, perjalanan program ini masih panjang. Dia menargetkan regenerasi petani dan isu ketahanan pangan terpecahkan pada 2045 oleh program ini. "Program ini masih belum sempurna, banyak yang berhasil ada juga yang gagal," katanya.
Baca Juga
Pihaknya memastikan akan terus membersamai para anak muda yang memilih jalan untuk menjadi petani. Program ini akan terus diperbaiki dan disempurnakan.
"Kami akan terus membersamai, yang perlu lahan kami fasilitasi, yang perlu bantuan pembiayaan kami fasilitasi, jangan patah semangat," katanya.
Sedikitnya ada 12 catatan evaluasi yang diramu pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari perjalanan Program Petani Milenial tahun 2021 lalu.
Program yang diampu oleh Biro Perekonomian Setda Jabar, bersama Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan ini diakui melahirkan sejumlah dinamika pada sejumlah aspek.
Dari resume rapat evaluasi program yang digelar Januari 2022 lalu, sejumlah permasalahan di lapangan terlihat. Antara lain, kurangnya sarana prasarana, kurangnya peran Balai/UPTD sebagai incubator. Lalu ketidakpastian pada offtaker sebagai avalis yang berdampak pada hambatan pembiayaan oleh perbankan.
Kesulitan penempatan peserta program diluar domisil, lalu ada persoalan persyaratan pembiayaan yang dianggap sulit oleh peserta program, demikian pula ada persoalan pengunduran diri peserta program dikarenakan berbagai alasan.
Hal lain adalah soal tergerusnya jumlah pendaftar yang mencapai 8.000 orang, namun ketika proses seleksi makin ketat—termasuk syarat mendapatkan kredit perbankan. Beruntung di tengah jalan, kolaborasi dengan sejumlah pihak seperti Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor menjadikan jumlah petani milenial terdongkrak.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.
