Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Petani Milenial Juara: Milenial, Jadi Petani Lebah Madu Itu Mudah Lho!

Setidaknya ada tiga alasan mengapa budi daya lebah madu sangat cocok digeluti oleh generasi milenial dalam membangun bisnis di desanya.
Sejumlah calon petani milenial memerhatikan tahapan pembubidayaan lebah madu trigona saat mengikuti Training On Board (TOB) Calon Petani Milenial Lebah Madu Gelombang III di lokasi offtaker lebah madu, Purwaharja, Banjar, Jawa Barat, Jumat (18/3)./Bisnis
Sejumlah calon petani milenial memerhatikan tahapan pembubidayaan lebah madu trigona saat mengikuti Training On Board (TOB) Calon Petani Milenial Lebah Madu Gelombang III di lokasi offtaker lebah madu, Purwaharja, Banjar, Jawa Barat, Jumat (18/3)./Bisnis

Bisnis.com, BANJAR - Sektor agrobisnis di Jawa Barat kini terus menggeliat. Kesadaran membangun bisnis dari desa untuk memenuhi permintaan pasar di perkotaan bahkan untuk tujuan ekspor oleh generasi milenial terus meningkat.

Dari beragam komoditas, sektor budi daya lebah madu menjadi salah satu yang cocok untuk dilakukan generasi milenial untuk memulai usaha.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa budi daya lebah madu sangat cocok digeluti oleh generasi milenial dalam membangun bisnis di desanya. Alasan-alasan ini dikutip dari hasil wawancara tim Jelajah Petani Milenial Juara dengan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan dan praktisi budi daya lebah madu asal Pangandaran, Supardi.

1. Bisa dimulai dengan memanfaatkan pekarangan rumah

Struktur rumah di pedesaan biasanya dibangun dengan sistem setapak. Selain bangunan utama, biasanya ada juga lahan pekarangan dan lahan kosong lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk memulai bisnis budi daya lebah madu.

Praktis untuk membangun sarang lebah-lebah untuk satu koloni yang terdiri dari ribuan lebah tidak membutuhkan banyak lahan. Sehingga untuk memulai riset budi daya lebah madu bisa dilakukan dengan sederhana.

Selain itu, milenial yang memulai bisnis ini juga tidak perlu repot menyiapkan pakan setiap hari dengan intensitas tertentu. Pasalnya untuk menyediakan makanan untuk para madu pekerja, hanya dibutuhkan tanaman-tanaman berbunga yang bisa ditanam di pot-pot sekitar rumah.

2. Tidak perlu banyak perlakuan dan treatment

Jika beternak ikan atau hewan ternak seperti sapi, ayam atau domba maka perlakuan khusus harus dilakukan setiap hari. Selain pakan, dalam usaha ternak tersebut juga dibutuhkan treatment khusus agar hewan ternak bisa sehat dan produktif.

Maka hal ini berbeda dengan budi daya lebah madu. Jika dalam proses awal sudah disiapkan pemilihan sarang koloni dan vegetasi yang baik, maka tugas petani hanya tinggal memelihara tanaman-tanaman bunganya saja agar tetap tumbuh dan berbunga.

Sisanya, tinggal biarkan lebah-lebah madu bekerja dengan nyaman untuk menghasilkan madu berkualitas dengan kuantitas yang baik. Petani hanya tinggal mengecek sesekali kandang koloni agar pertumbuhan sarang bisa dikontrol.

3. Modal yang relatif minim

Modal hampir selalu menjadi alasan terbanyak ditemui dalam daftar kendala yang dihadapi generasi milenial dalam memulai usaha. Maka dengan memilih usaha budi daya lebah madu urusan modal bisa saja menjadi relatif.

Pasalnya, dalam membangun usaha budi daya lebah madu, poin 1 dan 2 yang sudah diulas sebelumnya bisa menjadi variabel pengurang modal. Bahkan, jika koloni sudah nyaman dan bisa memproduksi madu dengan baik, hal itu bisa menjadi modal abadi.

Jika dihitung rata-rata, satu koloni lebah madu jenis Trigona, dengan kualitas super yang artinya mampu memproduksi madu dengan maksimal biasanya dibandrol Rp1,2 juta.

Modal tersebut jika dimaksimalkan bisa menjadi "snow ball" lantaran setiap koloni biasanya memiliki calon ratu baru. Sehingga, bisa dilakukan pemisahan koloni dengan ratu baru.

Begitu seterusnya, hingga koloni baru terus bermunculan. Sembari bersabar menunggu koloni terus berkembang, petani bisa menunggu kurun waktu 3-4 bulan untuk memanen madu dari sarang. Biasnaya rata-rata untuk lebah Trigona, produksi maksimal bisa mencapai 0,5-1 liter.

Untuk harga termurah dari penjualan madu biasanya harganya minimal Rp150.000 bahkan sebenarnya bisa lenih tinggi dari harga tersebut. Jika bisnis ini terus berkembang dan berkali lipat menjadi puluhan hingga ratusan lebah, maka itu bisa menjadi pasif income generasi milenial. Menarik bukan?

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB. (K34)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper