Bisnis.com, CIREBON - Sejumlah produsen tahu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengancam akan mogok produksi. Hal tersebut berkaitan dengan harga kedelai yang mengalami kenaikan harga beberapa waktu terakhir.
Pantauan Bisnis.com di salah satu sentra produsen tahu Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, sejumlah tempat produksi tahu tampak terlihat sepi dari aktivitas produksi.
Rusman (43), seorang produsen tahu menyebutkan, ia kebingungan melanjutkan aktivitas produksi tahu, lantaran harga kedelai kini Rp12.000 per kilogram.
"Terus naik dari awal Februari, mulai dari 9 ribu sampai sekarang 12 ribu per kilonya. Lumayan berat juga," kata Rusman kepada Bisnis.com, Senin (21/2/2022).
Rusman menuturkan, awalnya ia tidak mengeluhkan adanya kenaikan harga tersebut, lantaran bisa menaikkan harga tahu. Namun masalahnya, pengecer enggan menampung dengan harga lebih tinggi.
Kedelai yang ia gunakan untuk membuat tahu, impor dari Amerika. Menurut Rusman, kedelai lokal Indonesia tidak cocok diolah menjadi tahu.
"Sepertinya akan mogok sampai harga normal atau ada upaya lain dari pemerintah, sehingga tidak merugikan para pembuat tahu di Cirebon," katanya.
Kementerian Perdagangan menyatakan penyebab naiknya harga kedelai di Indonesia terjadi bukan hanya dampak dari cuaca buruk el nina di kawasan Amerika Selatan, melainkan oleh peternakan babi di China.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan saat ini negeri tirai bambu China ada 5 miliar babi baru. Hewan ternak tersebut, pakan utamanya adalah kedelai.