Bisnis.com, BANDUNG - Pembangunan proyek jalur ganda (double track) kereta api jalur Kiaracondong-Cicalengka ditargetkan rampung 2023 mendatang.
Jalur ini diproyeksikan akan mempercepat durasi perjalanan kereta api lokal serta mampu melayani antar muat barang hasil industri di kawasan tersebut.
Ketua Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI Andi Irwan Darmawan mengatakan sejauh ini tidak ada kekurangan dalam proses perencanaan hingga pembangunan. Bahkan, untuk pengerjaan tahap II sudah memasuki proses lelang.
"Pembangunan rel double track ini insyaallah akan rampung di akhir 2023," kata Andi, di Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kamis (10/2/2022)
Andi mengatakan salah satu manfaat pembangunan double track ini yaitu selain memudahkan moda transportasi bagi penumpang juga mempermudah pendistribusian logistik.
"Semua wilayah di tanah air buth pembangunan infrastruktur tapi saat ini diprioritaskan untuk di daerah Jawa Barat,"ungkapnya
Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi mengatakan pembangunan double track ini diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitas lintas artinya kereta api yang melintas bisa lebih banyak.
Selain itu, dengan adanya jalur baru ini nantinya akan mempercepat waktu tempuh dari jalur Bandung-Cicalengka yang selama ini menghabiskan waktu 43 menit. Diharapkan dengan pembangunan double track ini, bisa ditempuh dalam waktu 30 menit.
"Selanjutnya kereta api head way dari 9 menit diharapkan bisa menghabiskan waktu lebih singkat. Jadi, setiap 5 menit sekali kereta api bisa lewat,"katanya
Harno menjelaskan total investasi pembangunan proyek double track selama 4 tahun (2020-2024) menghabiskan dana sekitar Rp1,2 triliun. Saat ini sudah memasuki pembangunan tahap I akhir. Ia menuturkan, selain jalur Kiara Condong-Cicalengka, di Jabar juga sedang dilakukan pembangunan rel double track di Bogor dan Sukabumi. .
"Jadi untuk tahap II kita majukan pengerjaannya. Kami berharap 2023 akhir bisa selesai,"ujarnya
Meski demikian, proses pembangunan proyek tersebut menemui kendala yaitu pembebasan lahan yang sudah ditempati masyarakat sehingga membutuhkan penertiban yang maksimal. Selain itu, beberapa infrastruktur bersinggungan langsung dengan jalur pipa Pertamina.
"Penertiban lahan di atas double track sudah selesai karena lahan tersebut masuk ke dalam tanah negara. Kita juga harus proteksi pipa Pertamina itu,"pungkasnya. (K34)