Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon menargetkan peningkatan sektor pajak pada 2022 ini. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Cirebon Arif Kurniawan mengatakan pada 2022 ini target pendapatan pajak sebanyak Rp196 miliar.
Sementara, lanjut Arif, target pada 2021 hanya sebesar Rp192 miliar.
“Kalau dari data 2021, memang realisasinya hanya 85 persen. Kenaikan ini memang berat, mengingat selama dua tahun ini ada pandemi covid-19,” kata Arif di Kota Cirebon, Senin (31/1/2022).
Arif menjelaskan, sepanjang pandemi Covid-19, ditemukan banyak data wajib pajak yang tidak aktif. Data tersebut bersumber dari data yang terdaftar di Pemda Kota Cirebon.
Untuk wajib pajak tidak aktif, kata Arif, pihaknya bakal melakukan pemetaan guna menginventarisasi wajib pajak yang sudah tutup maupun masih buka tetapi tidak bayar pajak.
Sementara dari sisi terdaftar, bakal dipasang pasang tapping box (alat rekam transaksi) tambahan. Diharapkan bisa dipasang dalam waktu dekat.
“Setelah pemetaan sudah ada hasil dan terbukti tidak bayar pajak, maka kita akan tagih untuk membayar pajak,” katanya.
Selain penggunaan tapping box, sambung Arif, pihaknya sedang meningkatkan pelayanan agar wajib pajak lebih mudah dalam proses pembayaran pajak.
“Dari sisi layanan, kita juga akan permudah dengan layanan online atau lainnya. Untuk sekarang baru BPHTB yang sudah elektronik, kini PBB sedang dikembangkan elektronik meski untuk beberapa wilayah tertentu dahulu,” kata Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
