Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cakupan Vaksinasi di Kabupaten Cirebon Sudah 83,15 Persen

Kelompok masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 yakni, tenaga kesehatan sebanyak 10.222 jiwa, lansia 160.170 jiwa, pelayan publik 108.599 jiwa, masyarakat umum 838.437 jiwa, dan remaja 192.063 jiwa, dan anak-anak 163.981.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon per Selasa (14/1/2022), menembus angka 83,15 persen atau 1.482.509 dari total keseluruhan sasaran sebanyak 1.782.964 jiwa.

Kelompok masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 yakni, tenaga kesehatan sebanyak 10.222 jiwa, lansia 160.170 jiwa, pelayan publik 108.599 jiwa, masyarakat umum 838.437 jiwa, dan remaja 192.063 jiwa, dan anak-anak 163.981.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, cakupan vaksinasi di Kabupaten Cirebon mendekati 100 persen.

Beberapa faktor menjadi penyebab hal tersebut, salah satunya masih ada masyarakat mulai menyadari tentang pentingnya vaksin Covid-19 untuk membentuk imunitasdi masa pandemi.

"Sekarang sudah paham vaksin itu jelas-jelas sudah halal dan terbukti meningkatkan imunitas," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Selasa (25/1/2022).

Sebagai upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Cirebon, pihak pemerintah sudah melakukan jemput bola (door to door) terutama kepada masyarakat yang berjarak jauh dari lokasi pusat kesehatan masyarakat (PKM).

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa di 100 persen," katanya.

Meskipun begitu, antusiasme sebagian masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 sangat tinggi. Seluruh pelaksanaan vaksinasi pun selalu ramai didatangi, bahkan beberapa di antaranya hingga rela mengantre.

"Antusiasme tinggi masyarakat untuk mendapatkan vaksin jangan sampai hilang akibat keterlambatan atau kelangkaan pasokan. Kalau setiap faskes punya stok vaksin harus segera dihabiskan, jangan sampai ditunda," kata Imron.

Imron mengimbau, masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Menurut para epidemiolog, Indonesia masih terancam dilanda gelombang ketiga.

"Pandemi sampai saat ini belum usai. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper