Bisnis.com, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mencermati munculnya varian Florona yang merupakan infeksi ganda Covid-19 dan influenza yang terdeteksi di Israel.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap kunci mengantisipasi penularannya adalah tetap menegakkan protokol kesehatan.
“Kemudian ada cerita lagi, florona, nama baru. Tapi solusi sama saja, pemerintah ketat 3T masyarakat disiplin di 5M, protokol kesehatan. Harus diatur irama kebijakan itu,” katanya di Bandung, Senin (3/1/2021).
Ridwan Kamil sendiri memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dan sarana penunjang sudah disiapkan sebagai bagian dari upaya pencegahan lonjakan kasus yang diasumsikan berpotensi terjadi 14 hari setelah musim libur natal dan tahun baru.
“Kami bersama komite, melakukan perhitungan. 14 hari pasca nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka, oksigen semua dipersiakan, pokoknya semua diulang lah seperti (lonjakan kasus varian) delta,” katanya.
Menurutnya sekitar 152 kasus Omicron di Indonesia kini menjadi perhatian serius pemerintah. Varian ini diketahui menyebar lebih cepat meski fatalitasnya rendah.
“Omicron ini dari hasil rapat bersama Pak Luhut, tingkat penularan cepat, tapi hospitalisasi rendah. Jadi yang kena Omicron banyak sembuh cepat, jari per hari ini belum ada yang dirawat di rumah sakit. Kalau penurunan cepet berarti kan di hadangnya oleh disiplin 5M tapi tingkat fatalitas rendah,” pungkasnya.
Diketahui, kasus Florona pertama tercatat di Israel dengan pasien seorang wanita hamil yang belum mendapat vaksinasi.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat karena kehadirannya tak berselang lama dengan Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada November 2021 dan menyebar di Amerika Serikat serta negara-negara di Eropa.
Dokter di Israel sedang mempelajari Florona seiring dengan lonjakan kasus influenza dalam beberapa minggu terakhir.