Bisnis.com, BANDUNG - Diluncurkannya aplikasi Jabar Migran Service Center (JMSC) bagi para pekerja dan calon pekerja migran dilatarbelakangi oleh pengalaman pribadi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai mantan pekerja migran.
Ridwan Kamil mengatakan bahwa ia adalah mantan pekerja migran Indonesia (PMI). Sebelum ia menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, ia sempat bekerja di Amerika Serikat dan Hong Kong.
"Seorang Gubernur Jawa Barat adalah mantan pekerja migran," katanya saat menghadiri acara Launching Sistem Manajemen Jabar Migran Service Centre (JMSC) Berbasis Elektronik dan Jobfair Jabar Online 2021 di Gedung Sate, Bandung, Selasa (21/12/2021).
Pihaknya berkisah, saat bekerja di Hong Kong, ia sering berkumpul dengan pekerja migran asal Indonesia lainnya di Victoria Park. Taman tersebut menjadi taman yang terkenal sebagai tempat berkumpulnya para pekerja migran Indonesia, termasuk para pekerja perempuan yang mendominasi di Hongkong saat itu.
"Yang namanya Ridwan Kamil, pernah kerja lima tahun di Amerika, di Hong Kong, di perusahaan orang lain ya. Saya pekerja migran karena paspornya masih Indonesia. Bedanya kerjanya di bidang ekonomi kreatif dan arsitektur, tapi statusnya sama. Waktu di Hong Kong ya suka main lah dengan para pekerja migran lain di taman Victoria," katanya.
Dari obrolan pihaknya dengan para pekerja migran asal Indonesia, mereka harus bekerja keras untuk sekedar mendapat informasi mengenai urusan paspor, pekerjaan, dan pengaduan. Semua harus dilakukan sendiri dengan kanal informasi dan koordinasi yang seadanya.
"Jadi saya lima tahun memang enggak ada fasilitasi dari negara, semua info nyari sendiri. Googling lah kalau sekarang mah. Kemudian kalau mau lapor ya cari-cari info," katanya.
Ia mengatakan namun kini zaman sudah berubah. Pemerintah sudah banyak memberikan kemudahan kepada para pekerja migran untuk membuat kanal informasi sampai pelaporan. Bahkan, banyak yang menyediakan layanan pelatihan bekerja di luar negeri. Di antaranya, katanya, melalui Manajemen Jabar Migrant Service Centre (JMSC).
JMSC sendiri memberikan banyak layanan mulai dari informasi pekerjaan di luar negeri, data pekerja migran yang berbasis desa, pelatihan dan informasi kebutuhan pekerja migran yang dibutuhkan oleh user di luar negeri. JMSC sendiri diklaim sebagai layanan paling lengkap bagi pekerja migran yang diampu oleh provinsi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan saat ini pekerjaan tidak lagi mengenal batas negara. Semua penduduk yang memiliki kemampuan, terutama Bahasa Inggris bisa mengakses peluang kerja di luar negeri.
Menurutnya saat ini sejumlah peluang kerja di luar negeri begitu beragam, tak hanya menjadi pekerja migran seperti perawat, pembantu rumah tangga dan pengurus lansia. “Ada kebutuhan lowongan pekerjaan besar di bidang 4.0. Ada web develover, web designer, ada data grafis dan lain-lain,” katanya.
Peluang ini disikapi pihaknya dengan meluncurkan JMSC. Dengan aplikasi JMSC maka warga Jawa Barat yang tengah mencari lowongan pekerjaan di luar negeri, bisa mendapatkan layanan dan informasi yang valid. “Mudah-mudahan (JMSC) ini disambut dengan baik bahwa menaklukan dunia dengan pekerjaan kita,” tutur dia.
Kehadiran JMSC menurutnya menjadikan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri lebih sistematis. JMSC juga memfasilitasi pengaduan hingga navigasi tempat pelatihan yang bisa diakses oleh calon pekerja.
“Selama ini proses komunikasi dari mana info pekerjaan itu dari mulut ke mulut, tidak sistematis, ada komplain juga dari mulut ke mulut, tidak sistematis sekarang dengan adanya aplikasi ini dari mulai apa lowongan pekerjaan di negara mana dan kemudian saya latihan skill nya dimana mengurus paspor administrasinya gimana. Semua ngumpul di satu aplikasi,” tuturnya.