Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.001 Cara Bertahan di Tengah Pandemi, Ini Rahasia Brand Fesyen Lokal Bandung Raih Market

Bergabung dengan e-commerce bukan satu-satunya cara yang dilakukan Eka untuk memertahankan bisnisnya. Ia punya cara lain untuk tetap eksis ditengah gempuran brand lain yang semakin banyak.
Dalam satu bulan, ribuan produk dari brand Loud n Clear terjual melalui e-commerce.
Dalam satu bulan, ribuan produk dari brand Loud n Clear terjual melalui e-commerce.

Bisnis.com, BANDUNG - Geliat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus didorong oleh pemerintah demi meningkatkan perekonomian di sektor riil. Salah satu yang tengah digenjot perkembangannya adalah sektor fesyen, terlebih di Kota Bandung yang memang memiliki ragam corak fesyen yang kaya.

Brand fesyen lokal di tanah air makin berkembang dan memiliki ciri khas tersendiri. Kebanyakan dari brand lokal yang ada saat ini menawarkan berbagai produk dengan gaya kekinian yang selaras mengikuti perkembangan selera dan gaya hidup masyarakat Indonesia.

Ditambah, harga yang ditawarkan oleh brand lokal pun masih dapat terjangkau oleh banyak orang sehingga penggunaan brand lokal pun kian hari semakin meningkat.

Salah satu fesyen item dari brand lokal yang pemakaiannya tengah menjadi tren ada tshirt. Biasanya, tshirt dianggap krusial karena mempengaruhi kesan terhadap tampilan diri, sehingga hal ini penting untuk diperhatikan.

Di tengah situasi pandemi yang terjadi saat ini, menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha brand lokal. Walaupun demikian, hal tersebut tidak menghentikan antusiasme masyarakat terhadap fesyen, sehingga banyak dukungan dari pihak luar yang datang dan membuka peluang bagi kalangan brand lokal tersebut untuk dapat tetap berjalan.

Salah satunya adalah brand Loud n Clear. Eka Saputra, founder Loud n Clear mengatakan, perubahan yang terjadi di tengah pandemi ini menjadi tantangan yang cukup sulit bagi dirinya sebagai brand lokal di industri fesyen.

"Kami pun sangat beruntung dapat bekerja sama dengan e-commerce sehingga dapat tetap melangsungkan bisnis di tengah situasi pandemi sekarang," kata Eka.

Dengan bergabungnya e-commerce, ia tidak menampik usaha clothingnya terbantu. Dalam satu bulan, kata dia, bisa menjual ribuan produk dari brand Loud n Clear miliknya.

"Bergabung dengan e-commerce menjadi salah satu cara untuk mempertahankan pendapatan saat pandemi seperti ini," ucap pria 39 tahun itu.

Namun, bergabung dengan e-commerce bukan satu-satunya cara yang dilakukan Eka untuk memertahankan bisnisnya. Ia punya cara lain untuk tetap eksis ditengah gempuran brand lain yang semakin banyak.

Cara lainnya yakni dengan menjaga kualitas produk. Eka menuturkan Dalam hal fashion, maka pemilik usaha harus memastikan bahwa jahitan dan bahan yang dipakai untuk fashion item yang dijual memiliki kualitas tinggi, sehingga dapat bersaing.

“Entah itu kualitas jahitan, bahan, pelayanan, itu selalu kita jaga. Karena customer akan selalu merasa nyaman ketika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,” ujarnya.

Selain menjaga kualitas, mengikuti perkembangan tren fashion pun dilakukan Eka. Karena menurutnya industri fashion merupakan salah satu industri yang memiliki perkembangan tren yang cepat.

"Dalam waktu singkat, pasti akan selalu ada tren baru yang diminati oleh masyarakat. Jadi kita tidak boleh menutup mata dari tren yang ada. Kita tetap harus mengikuti tren, tetapi tidak boleh menghilangkan ciri khas brand kita,” tuturnya. (K34)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler