Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mendorong generasi milenial di Kabupaten Cirebon memiliki minat menjadi petani karena sektor pertanian terbukti tidak terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan Kabupaten Cirebon awalnya merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Namun, seiring waktu berjalan, regenerasi petani di wilayahnya itu tidak berjalan dan menyisakan petani berusia 40 tahun ke atas.
"Saya adalah keluarga petani, terbiasa bertani dan waktu itu petani muda sangat banyak. Tetapi, bergulirnya zaman, profesi petani mulai ditinggalkan anak muda karena dianggap kurang menjanjikan," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Rabu (10/1/2021).
Imron mengatakan, regenerasi petani perlu dilakukan lantaran kebutuhan pangan bakal terus meningkat. Bila proses regenerasi tidak berjalan, dikhawatirkan bakal terjadi krisis pangan.
"Kalau generasi milenial tidak tertarik, nanti akan membeli kebutuhan pangan di mana," katanya.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Petani Milenial. Sektor Pertanian, merupakan salah satu kekuatan perekonomian.
Program Petani Milenial digulirkan untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat yang memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas.
Melalui pemanfaatan teknologi digital, petani milenial akan menggerakkan kewirausahaan bidang agrikultur yang menjadikan wajah pertanian menjadi lebih segar dan atraktif untuk bisa berkelanjutan di Jawa Barat.
"Kalau tidak ada upaya regenerasi, dikhawatirkan terjadi krisis pangan. Apalagi, Jawa Barat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 48,2 juta jiwa," katanya.
Benny mengatakan, jumlah petani di Jawa Barat saat ini mencapai angka 3.665.050. Dari jumlah tersebut, hanya 11,11 persen berusia di bawah 30 tahun. Jumlah itu, menurutnya masih relatif kecil.
Program Petani Milenial diharapkan dapat menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan.
"Seperti kata Pak Gubernur Jawa Barat, tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," katanya.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi petanimilenial.jabarprov.go.id, petani milenial nantinya bakal melakukan inventarisasi potensi lahan, inventarisasi peluang pasar, penentuan komoditas pertanian, pendataan petani milenial, pengembangan kapasitas petani milenial
Pemberian bantuan benih, bibit, pupuk, pestisida, dan peralatan; serta pemberian fasilitas pembiayaan dan pemasaran produk.