Bisnis.com, BANDUNG—Pengembangan investasi di wilayah Jabar Selatan diarahkan pada sektor pariwisata, agribisnis hingga kelautan dan perikanan. Namun potensi ekonomi kreatif yang tinggi juga akan menjadi andalan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Jabar Noneng Komara mengatakan kontribusi ekonomi di Indonesia terbesar datang dari ekonomi kreatif. Jawa Barat juga termasuk paling banyak melakukan ekspor hasil ekonomi kreatif.
“Ekonomi kreatif dan tenaga kerja dari Jabar Selatan ini yang kita dorong, karena kontribusi ekonomi Jabar Selatan kira-kira 10 persen terhadap total PDB Jawa Barat, itu yang menjadi konsen kita,” katanya di West Java Investment Summit (WJIS) 2021 di Hotel Savoy Homann, Bandung, Kamis (21/10/2021).
Menurutnya istilah keselarasan bagi Jawa Barat Selatan itu agar kawasan ini tidak tertinggal, dan ekonomi kreatifnya juga bisa dikembangkan. “Karena kan ekonomi kreatif bahan dasarnya ide, sehingga tidak habis dibanding sumber daya alam,” katanya.
Disisi lain, DPMPTSP Jabar juga tengah menyusun regulasi agar kemudahan berusaha bagi ekonomi kreatif bisa berjalan. DPMPTSP Jabar dua bulan lalu meluncurkan ekosistem investasi dimana kemudahan pelaku usaha mendapatkan Nomer Induk Berusaha (NIB) dilakukan lebih sederhana dan cepat.
Noneng sendiri memastikan amanat dari investasi juara adalah kemampuan pihaknya mengurangi kesenjangan antar wilayah. Dengan melakukan penguatan pada wilayah Jabar Selatan maka pihaknya yakin potensi yang ada di kawasan tersebut bisa memikat investasi.
“Industri di Selatan itu fokusnya ke wisata, kemudian kemaritiman, pertanian dan juga ada pembangkit listrik tenaga angin yang banyak diminati,” ujarnya.
Dalam WJIS 2021, sektor perikanan dan kelautan ditawarkan lewat proyek tambang udang dan lobster di wilayah Garut dan Tasikmalaya. Ada pula PLTSA atap untuk sekolah hingga pembiayaan UMKM.