Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Subang Tak Galau Lagi dengan Serangan Hama Wereng, Ini Sebabnya

Ketua BUMDes Ciasem Nursoleh menuturkan selama ini hama wereng dan penggerek batang padi menjadi musuh utama para petani di wilayannya.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SUBANG – Serangan hama wereng dan penggerek batang padi mulai menghantui tanaman para petani di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Bahkan, puluhan hektare areal pesawahan yang usia tanamnya baru 38 hari dilaporkan nyaris mengalami kerusakan.

Ketua BUMDes Ciasem Nursoleh menuturkan selama ini hama wereng dan penggerek batang padi menjadi musuh utama para petani di wilayannya. Beruntung, saat ini serangan hama bisa ditanggulangi sehingga kerugian para petani bisa diminimalisasi.

“Dulu, kami sering galau kalau hama wereng ini sudah datang karena dipastikan tanaman padi kami akan mengalami kerusakan dan kami pun pasti merugi,” ujar Nursoleh, Jumat (15/10/2021).

Namun, saat ini kekhawatiran itu sirna setelah para petani di wilayahnya mendapat pendampingan dari produsen pupuk melalui program Petani Makmur yang digagas Pupuk Indonesia. Adapun pendampingan yang dilakukan tim riset dari perusahaan BUMN tersebut lebih ke arah pemeliharaan tanaman.

“Awalnya sempat khawatir karena wereng adalah ancaman nyata. Namun berkat bantuan dari tim Makmur Pupuk Kujang serangan hama seperti ini sudah bisa ditanggulangi dan padi tumbuh baik hingga saat ini,” kata dia.

Menurutnya, pendampingan seperti ini memang sangat diperlukan guna menambah wawasan para petani dalam mengolah lahannya. Sejauh ini, para petani di wilayahnya terus diaping dari mulai budidayanya hingga aspek teknologi sebagai pendukung produktivitas.

“Pendampingan yang dilakukan tim riset dari perusahaan BUMN itu lebih kepada pemeliharaan tanaman. Misalnya, dalam hal penggunaan pupuk NPK, seperti apa sih komposisinya supaya hasil bagus untuk produksi pertaniannya,” jelas dia.

Dia menambahkan, di wilayahnya ada sekitar 20 hektare lahan petani yang diikutsertakan dalam program Petani Makmur. Adapun peran BUMDes sendiri, dalam hal ini sebagai collective agent saat panen di lapangan. Selain itu, BUMDES diberi peran sebagai verifikator saat pengumpulan data, sosialisasi, pembagian pupuk, hingga biaya tanam.

Seperti diketahui, Program Makmur yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir merupakan upaya peningkatan kesejahteraan petani yang dijalankan Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaannya, termasuk Pupuk Kujang. Sebelumnya, program tersebut bernama Agrosolution.

Untuk Pupuk Kujang sendiri, berkomitmen untuk menjalankan program Makmur secara maksimal. Di 2021 ini, Pupuk Kujang menargetkan akan melakukan pendampingan di 10.000 hektare lahan yang tersebar di Jawa Barat hingga Banten dengan jumlah petani sebanyak 2.500 petani. Adapun yang saat ini sudah didampingi, itu ada sebanyak 1.785 petani.

Secara nasional, berdasarkan data Pupuk Indonesia, di 2021 ini target luasan lahan Program Makmur mencapai 50.000 hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus dalam program ini diantaranya padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper