Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur Anjlok, Peternak Ayam di Purwakarta Dirundung Galau

Menurut Sugianto, harga saat ini sangat timpang dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Jika kondisi ini berlangsung lama, jelas akan banyak peternak ayam petelur gulung tikar.
Peternak ayam petelur di Kabupaten Purwakarta/Bisnis-Asep Mulyana
Peternak ayam petelur di Kabupaten Purwakarta/Bisnis-Asep Mulyana

Bisnis.com, PURWAKARTA - Peternak ayam petelur di Kabupaten Purwakarta dirundung galau karena harga jual hasil panen mereka anjlok. Di sisi lain, harga pakan untuk hewan ternaknya kian malambung tinggi.

Sugianto, 43, salah seorang peternak ayam petelor di Desa/Kecamatan Darangdan menuturkan hasil panen saat ini membuatnya merugi. Hal mana, harga jual telur ayam ke tingkat grosir saat ini hanya dibandrol Rp16.000 per kg. Padahal, sebelumnya masih bisa di angka Rp18.000 per kg.

“Harga telur saat ini sedang anjlok. Untuk harga eceran saja sekarang hanya dibandrol Rp18.000 ribu per kg atau turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp21.000 per kg,” ujar Sugianto kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).

Menurut dia, harga saat ini sangat timpang dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Jika kondisi ini berlangsung lama, jelas akan banyak peternak ayam petelur gulung tikar. Adapun harga pakan sendiri, saat ini Rp7.200 per kg atau naik dari sebelumnya yang masih di angka Rp6.300 per kg.

Sugianto menjelaskan, kegalauan yang dirasakan dia bersama beberapa peternak lainnya ini sudah dirasakan sejak sebulan lalu. Menghadapi kondisi ini, dirinya nyaris tak punya solusi, bahkan untuk meminimalisasi angka kerugian dirinya dibuat bingung.

“Berkaca pada harga jual telur dan harga beli pakan, setiap hari saya rugi hampir Rp250.000. Kalau seperti ini terus peternak ayam petelur kami gulung tikar. Kami tak punya solusi selain melakukan lelang ayam,” jelas dia.

Sugianto menambahkan, menurutnya anjloknya harga telur ayam ini disinyalir akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berkepanjangan, sehingga aktivitas pasar dan masyarakat juga berdampak pada usaha-usaha lainnya.

“Kondisi saat ini, nyaris serupa saat terjadi krisis monter tahun 1998 lalu. Namun kondisi dulu cepat membaik dibanding saat ini,” pungkasnya. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper