Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Kabupaten Cirebon Diminta Beli Produk UMKM Setiap Awal Bulan

Wahyu mengatakan, kendala pelaku UMKM untuk mengembangkan hasil produksinya yakni pemasaran. Beberapa pelaku usaha kerakyatan tersebut kesulitan memanfaatkan teknologi digital.
Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih/Bisnis-Hakim Baihaqi
Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih/Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mengajak seluruh masyarakat untuk membeli produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokasi setiap awal bulan. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi.

Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih mengatakan imbauan ini dilakukan untuk mendorong pelaku UMKM bisa naik kelas. Nantinya, produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, melainkan hingga mancanegara.

"Kabupaten Cirebon jumlah pelaku UMKM sangat banyak. Kami berjanji akan terus berupaya merangkul pelaku UMKM dalam berbagai wadah dan program," kata Wahyu di Kabupaten Cirebon, Senin (4/10/2021).

Wahyu mengatakan, kendala pelaku UMKM untuk mengembangkan hasil produksinya yakni pemasaran. Beberapa pelaku usaha kerakyatan tersebut kesulitan memanfaatkan teknologi digital.

Selain itu, kata Wahyu, pelaku usaha mengalami kendala pencatatan keuangannya. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam mengelola dan membukukan keuangan usahanya.

"Melalui pencatatan atau pembukuan sederhana, pelaku UMKM dapat melihat kondisi dan perkembangan usahanya, termasuk keuntungan dan kerugian dari bisnisnya. Dengan pembukuan ini dapat dijadikan patokan dalam merancang strategi bisnis kedepannya," kata Wahyu.

Sebagian pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon mengalami penurunan omzet akibat adanya penyebaran wabah corona virus disease 2019 (covid-19) yang terjadi hingga saat ini.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon Fery Afrudin mengatakan penurunan omzet yang dialami oleh para pelaku usaha sebesar 80 sampai 100 persen, bahkan, beberapa di antaranya terpaksa gulung tikar.

"Contoh, pelaku bidang konveksi hanya mendapatkan Rp2 juta setiap minggunya, padahal normalnya Rp10 juta per minggu. Termasuk komiditas pedagang lainnya," kata Fery.

Tahun lalu, berdasarkan laporan yang diterima oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon, ada sebanyak 365 pelaku UMKM terdampak Covid-19, 59 lainnya sama sekali tidak mendapatkan pendapatan selama beberapa bulan terakhir ini.

Terkait hal tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon akan mencoba mengusulkan bantuan untuk ratusan pelaku UMKM tersebut kepada pemerintah daerah.

Selain itu, pemerintah daerah saat ini sudah mengeluarkan kebijakan baru, yaitu gerakan peduli UMKM Cirebon. Hal tersebut dituangkan langsung dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Bupati Cirebon Imron Rosyadi.

"Di dalam surat edarannya, berisikan yo beli produk UMKM dan belanja di warung tetangga," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper