Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Investasi: Peluang dan Potensi Investasi Jabar Mulai Diarahkan ke Selatan

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan kawasan Jabar Selatan yang terentang dari Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis dan Pangandaran mulai tahun ini akan dikebut lewat program Jabar Tengah Selatan (JTS).
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan) saat mengikuti prosesi pelepasan Jelajah Investasi Jabar-Jateng 2021 di Kabupaten Tasikmalaya/Bisnis
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan) saat mengikuti prosesi pelepasan Jelajah Investasi Jabar-Jateng 2021 di Kabupaten Tasikmalaya/Bisnis

Bisnis.com, TASIKMALAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan atas nama keseimbangan, urusan membuka peluang dan potensi investasi mulai diarahkan ke kawasan Jabar bagian Selatan selain wilayah Utara.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan kawasan Jabar Selatan yang terentang dari Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis dan Pangandaran mulai tahun ini akan dikebut lewat program Jabar Tengah Selatan (JTS).

JTS sendiri dipastikan akan diperkuat oleh Peraturan Presiden (Perpres) bersama kawasan Rebana. Program yang dibesut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut akan memantapkan infrastruktur di kawasan yang kaya akan potensi alam ini.

“Infrastruktur akan lebih mantap, dan investor akan lebih mudah mengakses kawasan ini,” katanya kepada tim Jelajah Investasi Jabar-Jateng 2021, Selasa (31/8/2021).

Pengembangan kawasan Jabar selatan sebagai prioritas pembangunan jangka menengah panjang akan mengkolaborasikan pendanaan APBN, APBD Kab/Kota, dan swasta.

Total proyek investasi di selatan diperkirakan mencapai Rp7,9 trillun terbagi dalam sekitar 16 kategori pembangunan.

Menurut Uu, meskipun sudah ada jalur Pantai Selatan (Pansela) namun untuk menuju selatan warga masih harus berputar karena banyak titik yang belum terkoneksi.

Dengan JTS maka jarak tempuh dari kawasan tengah ke selatan bisa diperpendek. Distribusi logistik dan perdagangan menjadi lebih lancar.

“Sehingga nanti orang yang ada keperluan ke daerah selatan tidak muter seperti sekarang. Nanti yang tadinya 100 kilometer bisa dicapai hanya 15 kilometer,” sebut Uu.

Jabar Selatan menurutnya memiliki potensi investasi yang beragam. Tidak seperti Rebana yang banyak mendorong pengembangan kawasan, di Selatan potensi datang dari sektor pariwisata, perikanan dan kelautan, juga energi baru terbarukan (EBT).

“Investasi di sektor pariwisata sangat terbuka, dari mulai penginapan, rumah makan. Energi baru terbarukan juga ada potensi bayu, yang memungkinkan nanti biaya energi di Jabar Selatan lebih ramah lingkungan. Potensi perikanan juga melimpah, ini karena jarang nelayan karena dianggap ombaknya tinggi,” tuturnya.

Urusan kebencanaan pun turut diantisipasi oleh Pemprov Jawa Barat. Uu mengatakan pihaknya sudah memetakan daerah di Jabar Selatan yang rawan bencana. Salah satunya adalah kawasan Garut Selatan yang kerap dilanda kasus pergerakan tanah.

“Kami memikirkan dan mengantisipasi rawan bencana ini,” ujarnya.

Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper