Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil Minta Bantu Soal Tambahan Vaksin, Sandiaga Uno: Kita Amankan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dari total 13 juta dosis vaksin yang didistribusikan dari pemerintah pusat, percepatan vaksinasi terus berkembang, dari 50.000 penyuntikan per hari menjadi 200.000 per hari.
Menparefkraf Sandiaga Uno (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Menparefkraf Sandiaga Uno (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Bisnis.com, BANDUNG — Kedaruratan kasus Covid-19 di Jawa Barat sudah menurun dengan indikator keterisian rumah sakit yang rendah ditambah saat ini sudah tidak ada lagi wilayah yang masuk kategori zona merah.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dari total 13 juta dosis vaksin yang didistribusikan dari pemerintah pusat, percepatan vaksinasi terus berkembang, dari 50.000 penyuntikan per hari menjadi 200.000 per hari. Jumlah ini diharapkan bisa bertambah hingga 400.000 penyuntikan per hari untuk mencapai herd immunity pada Desember ini.

Ia meminta langsung kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membantunya mengkonsolidasikan kepada pemerintah pusat mengamankan jatah vaksin 15 juta dosis per bulan untuk Jawa Barat.

“Saya titip pak menteri di level pemerintah pusat, tolong saling ingatkan, bahwa penduduk jabar 50 juta jiwa, suplai 15 juta dosis per bulan harus lancar biarkan teknis penyuntikan dan lain lain urusan di pemerintah daerah,” kata Ridwan Kamil saat meninjau vaksinasi massal di Pusdikkav, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (22/8).

Herd immunity bisa membuat upaya pemulihan ekonomi, kesehatan dan aktivitas masyarakat kembali normal meski masih dengan protokol kesehatan ketat. Saat ini, seiring dengan zona risiko di Jawa Barat sudah menurun, maka pembukaan destinasi wisata mulai dibuka secara gradual.

“Batasin dulu (kapasitas) 25 persen, cek dulu pengunjungnya. Kalau evaluasinya bagus, nanti dinaikan (kapasitas). Tapi tetap, sukseskan dulu PPKM ini, sebuah pengorbanan dari warga. Sambil dibuka juga pelan pelan, kami salurkan juga bansos tunai kepada puluhan ribu pelaku ekonomi kreatif di Jabar,” terang dia.

Di tempat yang sama, Menparefkraf Sandiaga Uno mengamini mengenai pentingnya vaksinasi untuk menangani pandemi Covid-19. Jika upaya pengendalian berjaan konstan, berdasarkan modeling yang disusun oleh ahli matematika dan epidemiolog, Indonesia akan pulih dari pandemi saat kuartal IV 2021 seiring dengan penanganan Covid-19 yang konsisten. Kasus pun akan melandainya Sampai akhir September.

“(15 juta vaksin untuk Jabar per bulan) akan kami konsolidasikan dengan Kemenkes, Tadi targetnya 15 juta (dosis) per bulan akan kita amankan untuk Jabar,” katanya.

Soal vaksinasi ini, Sandiaga pun mengakui masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ada 34 juta pelaku industri pariwisata dan ekraf yang menjadi sasaran. Selain itu, ia berupaya mempercepat realisasi bantuan dengan anggaran Rp300 miliar.

“Masih panjang perjalanan seiring dengan serbuan vaksin di destinasi wisata dan sentra ekraf. Beberapa program sudah diluncurkan seperti bantuan, termasuk sosialisasi paket membantu hotel menyediakan tempat istirahat para nakes yang di sekitar Rumah Sakit. Jumlah (anggarannya) Rp300 miliar. Kita pastikan tersedia untuk bulan bulan ke depan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik mengatakan izin dibukanya tempat destinasi wisata yang dimaksud oleh Ridwan Kamil tidak terlepas dari penurunan zona kedaruratan di Jawa Barat. Saat ini tidak ada lagi zona merah di 27 kabupaten kota.

Secara teknis, keputusan pembukaan destinasi wisata tetap bergantung pada kebijakan setiap pemerintah kabupaten kota. Sejauh ini, rata-rata setiap daerah masih fokus dengan perluasan jangkauan dan percepatan realisasi vaksinasi Covid-19.

“Yang memberikan izin itu pemerintah kabupaten kota. Tapi sekarang fokusnya adalah vaksinasi. Pak menteri juga tadi bilang ada target 34 juta vaksinasi untuk pelaku industri parekraf, kami di daerah akan terus berkoordinasi dan menyelenggarakan sentra vaksinasi di berbagai wilayah, semua masih berproses,” kata dia.

Sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) dari Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) sejauh ini sudah didapatkan oleh sekitar 798 perusahaan atau pengelola industri pariwisata. Jumlah ini pun ia sebut akan terus bertambah. Hal ini berkaitan dengan kesiapan para pelaku pariwisata.

Di sisi lain, Dedi Taufik menjelaskan vaksinasi di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Padalarang, ini sudah berjalan dari tanggal 20 hingga 24 Agustus 2021. Acara ini merupakan hasil kerja sama dari Kemenparekraf, TNI, Disparbud Jabar, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat hingga Doktora Clinic sebagai vaksinator petugas screening dan observasi.

Sasaran dalam vaksinasi adalah pelaku industri pariwisata, ekonomi kreatif, dan masyarakat umum yang tinggal di sekitar Pusdikkav. Sekitar 7.000 dosis vaksin disediakan dalam kegiatan ini.

“Kegiatan seperti ini akan kami lakukan di tempat lain. Semakin luas, maka kemungkinan relaksasi di sektor pariwisata makin besar. Yang paling terdekat nanti kami buat acara vaksinasi massal di Garut,” kata Dedi Taufik.

“Upaya pemulihan pun kami pikirkan, bantuan dari pemerintah pusat yang tadi disinggung oleh Menparekraf akan terus kami tindaklanjuti,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper