Bisnis.com, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memastikan pembangunan Bendungan Cipanas yang berada di Kecamatan Conggeang dan Ujungjaya ditargetkan selesai pada 2022.
Dony menyebutkan, bendungan tersebut nantinya bisa mengairi 7.432 hektare lahan sawah di Kecamatan Conggeang dan Ujungjaya, serta sebagian lahan pertanian di Kabupaten Indramayu.
"Belum lama ini saya meninjau lokasi tersebut, sekaligus monitoring PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat] darurat," kata Dony di Kabupaten Sumedang, Selasa (13/7/2021).
Menurut Dony, Bendungan Cipanas nantinya berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah Indramayu. Selain itu, berpotensi menjadi tempat wisata baru, terutama di bagian Desa Ungkal, Kecamatan Conggeang.
Bendungan Cipanas yang dibangun mulai 2017 ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai upaya mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Daya tampung infrastruktur tersebut mencapai 250 juta meter kubik.
Suplai air irigasi dari Bendungan Cipanas diharapkan mampu membantu petani dalam meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun, lantaran memiliki terowongan sepanjang 400 meter.
Sumber air bendungan tersebut berasal dari Sungai Cipanas yang merupakan anak Sungai Cimanuk. Untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas sebesar 850 liter per detik.
Kemudian, berpotensi pula menjadi sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) sebesar 3 MW.
Anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah sebanyak Rp1,3 triliun bersumber dari APBN yang dilaksanakan dengan dua paket konstruksi. Dikerjakan PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi KSO. Sementara paket 2 oleh PT Brantas Abipraya (Persero).