Bisnis.com, BANDUNG — Dua tahun diperkenalkan ke investor, kawasan Metropolitan Rebana mulai menuai ketertarikan dari para investor luar negeri.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan hampir tiap pekan pihaknya mempromosikan Rebana ke pihak di luar negeri, bersamaan itu pula ketertarikan muncul.
“Minat kelihatannya tinggi,” katanya pada bisnis, Rabu (7/7/2021).
Menurutnya lewat pertemuan virtual pihaknya sudah menghadapi para investor dari London, Uni Eropa, China, Korea, Jepang, Timur Tengah hingga Afrika Selatan. Terdekat ada Australia dan Singapura yang juga menyatakan minat untuk menanamkan modal di berbagai sektor yang ada di Rebana. Namun karena situasi masih pandemi, para investor ini tidak bisa melakukan kunjungan lapangan.
“Jadi mereka hanya bisa menggali data dan informasi, baru menyatakan minat, untuk realisasi memang harus ke lapangan,” papar dia.
Noneng mengaku situasi saat ini tidak bisa dicarikan jalan keluar mengingat lalu lintas orang dari luar negeri serba terbatas dan ketat.
“Minat tidak berkurang walaupun pandemi, tapi kan realisasi tidak mungkin tanpa datang [ke lokasi]. Mereka semangat, tapi ada masalah di border,” ujarnya.
Namun pihaknya mengaku meski investor belum bisa melihat ke lapangan namun arah dan minat mereka mau kemana sudah tergambar. Dia menunjuk Uni Eropa yang tertarik membangun industri alat kesehatan dan rumah sakit, lalu Asia Timur yang memiliki ketertarikan menggarap proyek waste to energy, dan Timur Tengah yang ingin serius di bidang pariwisata.
“Meski pandemi, upaya promosi kita juga harus tetap kencang, jadi begitu pandemi selesai, investor datang kita sudah siap,” ujarnya.
Program Jelajah Metropolitan Rebana 2 Bisnis Indonesia kembali terselenggara berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Diskominfo Jawa Barat, PT Astra Tol Cipali, Bank Indonesia Perwakilan Cirebon dan PT Migas Hulu Jabar ONWJ. Program ini dilepas khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama direksi Bisnis Indonesia secara daring di Gedung Pakuan, Bandung.