Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat belajar dari kekurangan yang dialami kawasan industri sepanjang Bekasi-Karawang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan Rebana dikonsep memiliki tiga nyawa utama yakni live, work and play. Sebuah kawasan tempat warganya tinggal, bekerja juga menikmati berbagai fasilitas kehidupan.
“Ini konsep yang sedang kami jaga agar nanti Rebana jangan jatuh jadi Karawang-Bekasi,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.
Menurutnya 13 Kota Terpadu yang ada di Rebana harus menyediakan tak hanya ruang untuk industri namun juga fasilitas publik seperti alun-alin, jalan arteri, pusat leisure dan pemukiman. “Konsep ini agar kami bisa bersaing di level ASEAN,” ujarnya.
Dalam membangun kawasan industri menurutnya harus sekaligus juga membangun peradabannya. Jika kebutuhan ini serba terpadu maka membangun ekonomi akan selaras dengan keberlangsungan pekerjanya.
“Bekasi Karawang kurang dikonsep, jadi pekerja kerjanya jauh dari pabrik, kemacetan dan biaya hidup yang tinggi,” katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih memastikan peluang investasi pengembangan kawasan Metropolitan Rebana tersebar pada 13 lokasi dan klaster dengan areal total mencapai 43.913 hektare.
Antara lain Cipali Subang Barat; Cipali Subang Timur; Cipali Indramayu; Buah Dua-Tomo (Butom) Sumedang; Jatiwangi Majalengka; Kertajati Majalengka; Cirebon; Krangkeng Indramayu; Tukdana Indramayu; Balongan Indramayu; Losarang Indramayu; Patrol Indramayu; Patimban, Subang.
Noneng memastikan pihaknya tak menawarkan pola ruang semata, namun investor juga diyakinkan bahwa kawasan ini akan didukung sejumlah kemudahan dan keunggulan. Seperti konektivitas wilayah yang didukung infrastruktur darat, laut dan udara.