Bisnis.com, SUBANG - Pemkab Subang melansir saat ini ada peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan akibat munculnya klaster hajatan. Dengan kondisi ini, ruang perawatan di rumah sakit rujukan penuh terisi pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Maxi mengatakan sampai 9 Juni kemarin, total warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 5.927 orang. Jumlah tersebut, dari hasil sampel 39.765 dengan kecamatan.
"Angka konfirmasi terbanyak adalah Kecamatan Subang, sebanyak 1.330 orang," ujar Maxi, melalui rilis yang diterima Bisnis.com, Jumat (11/6/2021).
Sedangkan, perkembangan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Subang pada empat hari terakhir, peningkatannya cukup signifikan. Pasalnya, selama empat hari itu terdata 218 orang terkonfirmasi.
Salah satunya di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong. Di desa itu, muncul klaster hajatan. Sebelum terjadi klaster, dari bulan Maret hingga Juni sudah ada 120 orang yang terkonfirmasi positif di Kecamatan Binong.
Tetapi, setelah muncul klaster hajatan, di Desa Kihiyang kemudian dlakukan tracing ke 109 orang. Hasilnya, yang terkonfirmasi positif ada sebanyak 43 orang. Kasus tersebut, penyebabnya dari klaster hajatan.
Berdasarkan epidemiologi, lanjut Maxi, positif rate berada di 14,90 persen dengan angka kesembuhan (cure rate) 88,59 persen. Sedangkan angka kematian (fatality rate) diangka 2,70 persen dan untuk cakupan pemeriksaan swab dan antigen 254,50 persen.
"Berbagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 sudah kita lakuka . Salah satunya, pemberlakuan PPKM mikro, menerapkan prinsip 3T dan 3M, himbauan menghindari kerumunan, serta pemberian vaksin," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi mengatakan jajarannya terus mengevaluasi perkembangan penyebaran penularan Covid-19 ini. Catatan evaluasi yang paling penting adalah, penerapan protokol kesehatan secara ketat. Serta menyadarkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan 5M.
"Untuk penanganan pencegahan penularan, kami tetap memerlukan dukungan seluruh pihak. Terutama, sinergi antara TNI-Polri, ASN, pemuka agama, komunitas, pihak swasta, dan seluruh masyarakat" ujarnya. (K60)