Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pipa Minyak Bocor, PHE ONWJ Gandeng Tim Ahli Kaji Dampak Lingkungan

Ceceran minyak mentah itu telah mencemari lingkungan laut dan pesisir pantai di Kabupaten Karawang serta Kepulauan Seribu.
Upaya pembersihan pantai di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, yang tercemar minyak mentah./istimewa
Upaya pembersihan pantai di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, yang tercemar minyak mentah./istimewa

Bisnis.com, KARAWANG – PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) wilayah Karawang menggandeng tim dari 3 universitas terkemuka untuk melakukan kajian lingkungan pascaterjadinya kebocoran pipa minyak.

Sebab, ceceran minyak mentah itu telah mencemari lingkungan laut dan pesisir pantai di Kabupaten Karawang serta Kepulauan Seribu sehingga perlu adanya kajian untuk menyelamatkan lingkungan dari pencemaran tersebut.

General Manager Zona 5 Regional Jawa Subholding Upstream Achmad Agus Moftakhurohman mengatakan telah terjadi kebocoran pipa BZZA pada Kamis 15 April lalu,. Sejak kejadian itu, minyak mentah berceceran di laut hingga terbawa ke pesisir pantai.

Sejumlah upaya sudah dilakukan, termasuk gerak cepat PHE ONWJ dalam mengatasi titik kebocoran dan tumpahan minyak.

"Saat ini, kebocoran telah tertangani. Kemudian, ceceran minyak sudah dibersihkan. Bahkan, di sejumlah titik sudah tak terlihat lagi adanya ceceran minyak," ujar Achmad, melalui rilis yang diterima Bisnis.com, Jumat (30/4/2021).

Meskipun kebocoran sudah ditangani dan pembersihan minyak mentah terus dikebut, upaya yang dilakukan perusahaan tak berhenti sampai disitu. PHE ONWJ menggandeng sejumlah pihak, termasuk tim ahli untuk melakukan kajian lingkungan.

Kajian ini untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan atas kebocoran pipa tersebut. Ada 3 universitas yang ditunjuk sebagai pihak pengkaji lingkungan yakni IPB, Politeknik Perikanan Karawang, dan Universitas Singaperbangsa Karawang.

"Kami, bersama tim kajian lingkungan telah melakukan paparan hasil kajian evaluasi dampak tahap awal ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [KLHK]," jelasnya.

Dalam paparan itu, lanjut Achmad, PHE ONWJ sampai saat ini masih fokus pada penanganan pengendalian sumber peristiwa. Kemudian, penanganan tumpahan minyak dan pembersihan, penanganan masyarakat serta lingkungan.

Sementara itu, Kasubdit Pemulihan Pertambangan Energi, Minyak dan Gas KLHK Melda Mardalina mengatakan kementeriannya juga sudah terjun langsung melihat penanganan kebocoran dan pembersihan ceceran minyaknya. 

"Pengamatan kami, sampai akhir bulan ini kondisi lapangan di beberapa wilayah sudah bersih. Kami berharap PHE ONWJ terus dapat bersinergi dengan para stakeholders dalam penanganan lingkungannya," ujar Melda.

Secara terpisah, Ketua Tim Kajian Lingkungan dari IPB Hefni Afandi mengatakan dari beberapa pantauan di perairan Karawang menggunakan pengukuran data insitu, sudah tidak ditemukan ceceran minyak baik di permukaan laut maupun di darat.

"Meski demikian, kami akan lanjutkan verisifikasi lapangan dengn memberangkatkan tim ke Kepulauan Seribu, untuk mengukur kualitas air dan mangrove. Lalu, dilanjutkan di titik Karawang tepatnya sekitar Pakis Jaya serta Bekasi," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler