Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KCIC Buka Kemungkinan Skema Kerja Sama untuk TOD Walini dan Tegalluar

Pembangunan Transit Oriented Development (TOD) kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan berjalan setelah proyek kereta cepat rampung.
Aktivitas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di salah satu tunnel atau terowongan di kawasan Tol Purbaleunyi KM 125, Cibeber, Cimahi Selatan, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Rachman
Aktivitas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di salah satu tunnel atau terowongan di kawasan Tol Purbaleunyi KM 125, Cibeber, Cimahi Selatan, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, BANDUNG — Pembangunan Transit Oriented Development (TOD) kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan berjalan setelah proyek kereta cepat rampung.

Selain mengembangkan infrastruktur transportasi publik, PT KCIC turut berupaya menunjang peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan superblok dan kawasan terintegrasi atau TOD.

Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya mengatakan saat ini, pengembangan TOD di tiga stasiun berfokus pada evaluasi rencana dan pengadaan lahan serta perizinan. Namun Mirza memastikan pengembangan di kawasan Halim kemungkinan akan berjalan lebih dulu dibanding Walini dan Tegalluar.

“Untuk di kawasan Halim, akan dilakukan pengembangan dengan tipe Superblok di sekitar stasiun. Tepatnya di sisi selatan dan tidak berstatus sebagai TOD. Superblok Halim menawarkan berbagai fasilitas seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel dan convention center serta terintegrasi dengan moda BRD dan LRT Jabodetabek,” dalam keterangan yang dikutip Bisnis, Senin (29/3/2021).

Kawasan Superblok Halim, lahan sudah sepenuhnya dikelola oleh PT KCIC. Lahan ini merupakan lahan kerjasama antara TNI AU dan KCIC sejak tahun 2018PT KCIC terus melakukan akselerasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk mengejar target penyelesaian di tahun 2022. Berbagai program pembangunan dilakukan, termasuk pengerjaan sarana dan prasarana lain untuk menunjang operasional KCJB.

Sedangkan untuk tiga kawasan lainnya, yakni Karawang, Walini dan Tegalluar, akan diterapkan konsep TOD. Pada dasarnya pengembangan di area sekitar 3 stasiun ini adalah pengembangan kota baru dengan pusat berbasis konsep TOD yang memiliki radius 800 meter dari simpul stasiun kereta cepat.

Secara umum, konsep TOD ialah mengembangkan kawasan urban berintensitas tinggi yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal sehingga mampu melayani berbagai dimensi kebutuhan masyarakat dalam suatu kawasan sekaligus. Baik berupa kegiatan campuran hunian, komersil retail, perkantoran, area hiburan, dan sebagainya. Pengembangan konsep TOD di Karawang, Walini, dan Tegalluar secara berurutan luasan yang juga bervariasi di antaranya 250 ha, 1.270 ha, dan 340 ha.

Mirza juga memastikan pengembangan kawasan dipastikan akan menunggu kereta cepat tuntas. Menurutnya TOD tidak akan ujug-ujug dibangun bersamaan dengan kereta cepat. Untuk TOD Walini dan Tegalluar, dia menilai kemungkinan KCIC akan membuka skema kerja sama.

“Belum tentu KCIC yang membangun, tapi melibatkan pihak lain, kami akan bahas ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper