Bisnis.com, BANDUNG - PT Koprima Sandy Sejahtera (KSS) tengah mengebut pengerjaan proyek pembangunan perumahan baik subsidi maupun komersil di enam titik di Jawa Barat.
Untuk itu, Koprima Sandy Sejahtera menggandeng Bank BJB Syariah untuk mendukung pendanaan bagi konsumen yang ingin menggunakan fasilitas keuangan syariah.
Direktur Utama PT Koprima Sandy Sejahtera Priyo Untomo mengatakan pihaknya menggandeng Bank BJB Syariah untuk memudahkan konsumen dalam memilih fasilitas pendanaan.
"Kami bekerjasama dalam rangka pendanaan KPR untuk konsumen dari kami, mungkin nanti menggunakan bank syariah. Jadi BJB Syariah ini jadi mitra kami yang mensupport pendanaan perumahan subsidi maupun komersil yang berbasis syariah," kata Priyo kepada Bisnis usai penandatangan kerja sama keduanya di Bandung, Selasa (16/3/2021).
Selain dengan Bank BJB Syariah, pihaknya juga sudah terlebih dahulu menjalin kerja sama dengan Bank BJB konvensional. Sehingga dengan kerja sama dengan Bank BJB dan BJB Syariah, dia berharap calon konsumennya bisa memilih pembiayaan yang paling nyaman untuk membantu memiliki hunian.
"Dengan BJB konvensional juga kami kerja sama untuk pendanaan konsumen yang akan membeli rumah dalam proyek kami, jadi kami mengakomodasi konsumen konvensional maupun syariah, karena ada beberapa konsumen yang tidak mau menggunakan pembiayaan konvensional, maka salah satu alternatifnya menggunakan bank BJB Syariah," jelasnya.
Ia menuturkan, saat ini PT KSS tengah menggarap pengembangan perumahan di enam titik di Jawa Batat, antara lain di Prima Talaga Sunda Subang (FLPP dan Komersil), Graha Sigma Residence Kab. Bogor (Komersil), Prima Amarta Soreang Kab. Bandung (Komersil), Green Caraka Bandung (Komersil), Prima Swarga Residence Kab. Bandung (FLPP dan Komersil) dan Prima Surya Residence Kab. Indramayu (FLPP dan Komersil).
Menurut Priyo, setidaknya da 3.000 rumah yang akan dibangun di enam titik proyeknya tersebut.
"Kami targetkan sekitar 3.000-an rumah mudah-mudahan nanti bisa sepenuhnya bisa diserap oleh Bank BJB baik konvensional maupun syariah," kata dia.
Dari komposisi tersebut menurut Priyo 2.000 rumah di antaranya adalah alokasi pembangunan rumah subsidi dan sisanya adalah rumah komersil.
Menurut Priyo, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat lebih memilih untuk mencari perumahan subsidi lantaran memiliki angsuran yang lebih ringan jika dibandingkan dengan rumah komersil.
"Kalo saat ini di masa pandemi sebagian besar rumah subsidi yang paling banyak peminatnya, sementara untuk komersil itu agak tersendat," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya akan mengoptimalkan penjualan unit rumah yang tengah dibangun tersebut dengan bekerjasama dengan perbankan, pemasaran secara digital serta bekerjasama dengan instansi dan pemerintah.
"Kami juga bertemu dengan key person berbagai komunitas," jelasnya.
Pemimpin Divisi Pembiayaan Konsumer Bank BJB Syariah Wawan K Hidayat menjelaskan pihaknya menyambut baik kerja sama dengan PT KSS. Pasalnya dia menilai PT KSS merupakan developer yang berpengalaman di dunia properti khusunya perumahan.
Terlebih, Wawan mengaku saat ini Bank BJB Syariah pun tengah melakukan penetrasi untuk menyasar sektor pembiayaan KPR baik KPR Subsidi maupun komersil.
"Memang pertama kita sedang penetrasi ke pembiayaan perumahan, pertumbuhannya cukup baik dari tahun ke tahun meskipun dalam kondisi pandemi tapi tetep tumbuh," jelas Wawan.
Selain itu, PT KSS juga kata Wawan membuat perumahan komersil yang masuk pada segmen pemasarannya, yakni di range harga Rp300 juta hingga Rp500 juta.
"Itu market kita, kita tidak dulu maen di segmen high end yang Rp1 miliar ke atas, jadi dengan pertimbangan itu, kita kerjasamakan di 6 titik," jelasnya.
Lebih jauh, Wawan menjelaskan dalam sektor pembiayaan perumahan rakyat, pihaknya mengalokasikan dana Rp550 miliar, terdiri dari Rp350 miliar lebih untuk komersil, sisanya subsidi Rp160 miliar-Rp170 miliar.
Dia pun optimis dengan kerjasama yang dijalin dengan PT KSS, pihaknya bisa mengejar target pertumbuhan di sektor KPR hingga 22 persen di 2021.
"Kita moderat di angka 22 persen, karena kemarin itu bisa tumbuh 25 persen karena Covid-19 baru melanda, tapi yang booking sudah ada sebelumnya, jadi meskipun Covid masih bisa tumbuh, tapi sekarang dari awal sudah Covid-19," kata dia.
Dia pun berkomitmen akan memberikan proses kemudahan dalam proses kredit, hingga memilih pengembang yang tepat dan memadai agar bisa menghadirkan hunian yang laik huni.
"Kita kasih kemudahan di proses agar lebih cepat, pemilihan yang tepat dan memadai, mereka meskipun rumah subsidi tapi layak dihuni," jelasnya. (k34)