Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Vaksinasi Tahap II Meleset, Jatah Vaksin ke Jabar Bisa Berkurang

Jawa Barat menargetkan bisa mempercepat vaksinasi agar jatah vaksin berikutnya tidak mengalami pengurangan dari pemerintah pusat.
Vaksin Covid-19 Sinovac/Antara
Vaksin Covid-19 Sinovac/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Jawa Barat menargetkan bisa mempercepat vaksinasi agar jatah vaksin berikutnya tidak mengalami pengurangan dari pemerintah pusat.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan jika vaksinasi tahap kedua selesai tepat waktu, Jabar akan mendapat jatah vaksin lanjutan untuk prioritas sasaran lain.

Sebab, kata Gubernur, pemerintah pusat hanya akan menambah pasokan vaksin kepada daerah yang dinilai cepat menyelesaikan vaksinasi.

"Suplai vaksin dari pusat dicicil, dilihat dulu beprestasi atau tidaknya, makanya saya dorong vaksinasi ini agar cepat supaya datang lagi tahap berikutnya," terangnya, Selasa (9/3/2021).

Selain perkembangan vaksin, Gubernur juga menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 harian di Jabar. Setelah menihilkan zona merah level kabupaten/kota, Jabar mampu menjaga konsistensi selama dua pekan ini.

"Update minggu ini mayoritas berita baik. Jabar menjaga konsistensi tidak ada zona merah dalam dua minggu ini. Mudah-mudahan bisa dipertahankan," ungkapnya.

Untuk meminimalkan penularan Covid-19, Pemdaprov Jabar akan fokus pada PPKM Mikro di seluruh desa Jawa Barat. Hingga kini tercatat masih ada RT, RW, kelurahan/ desa yang masih zona merah.

"Kami juga akan fokus pada PPKM. Kalau di-zoom pada skala RT, RW, desa/ kelurahan, masih ada zona merah karena itu kita akan memberi dukungan berupa pengetesan rapid antigen sehingga mereka mengisolasi dengan baik," ujar Kang Emil.

"Kami harap perekonomian yang sudah membaik ini juga terus dipertahankan secara umum," katanya.

Selain itu terkait tenaga vaksinator, Gubernur mengatakan masih cukup karena ada penambahan ribuan vaksinator dari TNI/ Polri yang siap membantu 11.000 vaksinator eksisting.
"Vaksinator kita ada 11.000 orang dan ditambah oleh beberapa ribu dari TNI/Polri, sementara masih memadai," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper