Bisnis.com, CIANJUR - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat menyiagakan ribuan relawan dan ratusan tenaga kesehatan di tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh wilayah itu selama pemungutan suara Pilkada Serentak 2020.
Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya penularan virus Covid-19 agar tidak terjadinya klaster baru.
Kepala Dinkes Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan pihaknya menempatkan 4.968 relawan dan 437 tenaga kesehatan yang disiagakan di seluruh TPS, bahkan selama pemilihan berlangsung seluruh Puskemas yang ada di Cianjur tetap buka.
"Ribuan relawan ini bertugas di TPS dan masing-masing TPS ditempatkan satu orang relawan, sedangkan tenaga kesehatan disiagakan di masing-masing kecamatan, sebagai antisipasi saat dibutuhkan, sehingga dapat dengan cepat melakukan tindakan," kata Irvan, Rabu (9/12/2020).
Relawan yang bertugas di TPS, katanya, akan melakukan pengecekan suhu tubuh dan memastikan pemilih yang datang sudah menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan plastik yang disediakan sebelum masuk ke dalam TPS.
Relawan akan mengarahkan pemilih dengan suhu tubuh tinggi, untuk tetap dapat menyalurkan aspirasinya di bilik khusus yang sudah disediakan di tiap-tiap TPS, serta mengarahkan pemilih tersebut memeriksakan diri ke pusat layanan terdekat yang tetap buka seperti hari biasa.
"Semua Puskesmas di Cianjur tetap buka seperti biasa agar masyarakat yang membutuhkan pelayanan dapat segera ditangani. Sedangkan tenaga kesehatan, disiapkan agar dapat segera melakukan tindakan ketika dibutuhkan, baik di pusat layanan kesehatan atau langsung ke TPS," katanya.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan berbagai upaya antisipasi dan pencegahan terjadinya klaster baru setelah Pilkada usai dilakukan dengan berbagai cara meski risiko penularan cukup tinggi, petugas dan relawan di TPS berfungsi memperkecil risiko tersebut.
"Petugas medis dan relawan kesehatan di masing-masing TPS menjadi garda terdepan untuk mencegah terjadinya penularan, termasuk menggencarkan sosialisasi agar warga menerapkan protokol kesehatan selama berada di TPS atau selama melakukan kegiatan di luar rumah," katanya.
Meski risiko penularan tetap tinggi karena penularan yang terjadi sejak satu bulan terakhir, upaya memutus rantai harus benar diterapkan dengan cara menggunakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah mencoblos serta tidak berkerumun setelah menyalurkan aspirasinya.