Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisata di Kawasan Kota Tua Jamblang Cirebon Belum Bergeliat

Geliat pariwisata di Kawasan Kota Tua Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, belum tampak setelah lebih dari satu tahun ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai obyek wisata baru.
Kawasan Kota Tua Jamblang di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat./Bisnis-Hakim Baihaqi
Kawasan Kota Tua Jamblang di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat./Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Geliat pariwisata di Kawasan Kota Tua Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, belum tampak setelah lebih dari satu tahun ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai obyek wisata baru.

Pantauan Bisnis.com di Kawasan Kota Tua Jamblang, Rabu (30/9/2020), di tempat tersebut terpantau sepi dari aktivitas masyarakat. Suara kendaraan yang melintas di Jalur Pantai Laut Utara (Pantura) pun terdengar jelas.

Di Kawasan Kota Tua Jamblang, terdapat puluhan bangunan tua bergaya Tionghoa, kondisinya tampak tidak terurus. Di tengah kawasan pun, berdiri sebuah Vihara Jamblang, bangunan peribadatan itu salah satu yang tertua di Cirebon.

Sebagian rumah yang ada di kawasan tersebut pun masih tinggali oleh penghuni. Hal itu terlihat saat penghuni keluar masuk untuk beraktivitas di luar rumah.

Sebagian besar bangunan yang berada di wisata tersebut dalam kondisi tidak terawat oleh pemiliknya, mulai dari kayu pintu serta jendela lapuk, bagian tembok mengelupas, hingga bagian atap menjadi sarang bagi binatang seperti laba-laba hingga burung.

"Setelah dijadikan kawasan wisata belum ada perubahan. Warga luar yang datang pun hanya ke vihara, itu juga yang mau beribadah," kata Suryadi (50), warga sekitar.

Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengatakan, tidak ada pengembangan di kawasan wisata tersebut lantaran adanya refocusing anggaran untuk, penanganan pandemi Covid-19.

Setelah ada anggaran untuk pengembangan Kawasan Wisata Kota Tua Jamblang, kata Imron, pemerintah bakal membangun infrastruktur penunjang supaya memberikan kenyamanan kepada pengunjung.

"Ini merupakan daya tarik. Dalam waktu dekat akan mengumpulkan asosiasi pariwisata untuk mengetahui apa yang bisa dikembangkan di sini," katanya.

Budayawan Cirebon, Mustakim Asteja, menyebutkan, Kawasan Pecinan Jamblang sangat cocok untuk dimasukkan sebagai bangunan cagar budaya, karena sebagian besar bangunan lebih dari 50 tahun dan menunjang untuk dijadikan sebagai cagar budaya.

Mustakim menambahkan, pada zaman dahulu, kawasan tersebut merupakan tempat bisnis yang baik karena terdapat Stasiun Jamblang. Lalu di dekat permukiman, terdapat sungai untuk keperluan pengairan pabrik gula, hingga pegadaian besar.

"Dahulu tempat ini disebut sebagai kawasan metropolitannya Cirebon," katanya.

Seharusnya, kata Mustakim, pemerintah daerah segera mungkin mendaftarkan kawasan pecinan Jamblang sebagai kawasan cagar budaya. Karena kalau dibiarkan, dikhawatirkan menjadi kota mati dan tidak menjadi daya tarik wisatawan.

"Di kawasan itu ada yang menjadi daya tarik yaitu merupakan salah satu vihara tertua di Cirebon, yakni Vihara Dharma Rakhita dibangun pada 1400 masehi," katanya. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper