Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Daerah di Jabar Capai Target Pengetesan PCR Standar WHO

Sebanyak tujuh daerah di Jawa Barat telah mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam melakukan pengetesan Covid-19 terhadap populasinya melalui uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Bisnis.com, BANDUNG — Sebanyak tujuh daerah di Jawa Barat telah mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam melakukan pengetesan Covid-19 terhadap populasinya melalui uji usap (swab test) metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Ketujuh daerah tersebut yakni Kota Bandung, Cimahi, Sukabumi, Banjar, Bekasi, Bogor, dan Kota Cirebon.

"Saya apresiasi tujuh daerah yang pengetesan PCR-nya sudah melewati batas 1 persen standar WHO," ucap Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Senin (28/9/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar per tanggal 24 September 2020, Kota Bandung telah melakukan tes PCR terhadap 64.243 spesimen atau 2,56% dari populasi, Kota Cimahi terhadap 11.956 spesimen (1,95%).

Lalu Kota Sukabumi terhadap 3.962 spesimen (1,21%), Kota Banjar terhadap 2.194 spesimen (1,20%), Kota Bekasi terhadap 33.067 spesimen (1,10%), Kota Bogor terhadap 12.099 spesimen (1,09%), dan Kota Cirebon terhadap 3.399 spesimen (1,06%).

Sementara secara keseluruhan berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), tes PCR di Jabar per 28 September pukul 14:30 WIB mencapai 383.335 atau kurang lebih 0,75% dari populasi.

Untuk itu, Kang Emil menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong agar seluruh daerah di Jabar bisa melakukan jumlah pengetesan PCR sesuai standar WHO, termasuk dengan menambah kembali kit PCR agar tes bisa berjalan optimal.

"Kami sedang melakukan upaya agar 20 kabupaten/kota lainnya yang belum memenuhi target 1 persen jumlah penduduk untuk meningkatkan kapasitas tes," kata Kang Emil.

"Saat ini yang tadinya sudah bisa mencapai 50 ribu tes PCR per minggu, menurun karena jumlah persediaan reagen PCR kita sedang menurun. Minggu ini (reagen) tersisa 5 ribu lagi. Sesuai prosedur, kami minta ke pusat, akan turun 250 ribu (reagen) PCR," tambahnya.

Dari jumlah tersebut, Kang Emil menjelaskan, 50.000 akan dikelola oleh Gugus Tugas Jabar, sementara 200.000 lainnya akan digunakan dengan metode baru yaitu bekerja sama dengan swasta demi menyokong kapasitas pengujian.

"Karena kapasitas total laboratorium kami sudah mentok, sehingga meningkatkan kapasitas testing itu harus melibatkan swasta yang (harga) satuan pengetesannya harus sesuai aturan BPKP, tidak boleh mahal-mahal," tuturnya.

Selain itu, Kang Emil juga memaparkan, dari data periode 21-27 September 2020, terdapat lima daerah berstatus Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar yakni Kota Depok, Bogor, Cirebon, serta Kabupaten Bekasi dan Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper