Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sejumlah Program Padat Karya Kementerian PUPR di Jawa Barat

Kementerian PUPR melaksanakan sejumlah program pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema padat karya tunai.
Ilustrasi Presiden Joko Widodo meninjau kegiatan padat karya tunai./Setkab
Ilustrasi Presiden Joko Widodo meninjau kegiatan padat karya tunai./Setkab

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melaksanakan sejumlah program pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema padat karya, yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan beberapa infrastruktur kerakyatan yang telah selesai dikerjakan di Jawa Barat adalah pembangunan saluran irigasi tersier melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Desa Margahayu Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

P3TGAI dilaksanakan dengan metode Swakelola–Pola Pemberdayaan–Partisipatif–Padat Karya dengan anggaran Rp225 juta.

"Anggaran untuk pembangunan fisik sebesar 87 persen atau Rp195 juta dan pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air [P3A] sebesar 13 persen atau Rp30 juta sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja," ujarnya dalam siaran pers Minggu (20/9/2020).

Selanjutnya pembangunan infrastruktur dasar melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis.

Padat Karya Tunai (PKT) PISEW telah membantu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat yang terdampak Covid-19 dengan potensi penyerapan tenaga kerja 17 orang dengan masa pelaksanaan 75 hari.

Selanjutnya pembangunan Jembatan Gantung Lamping yang menghubungkan Desa Maruyung dan Desa Mekarjaya di Kecamatan Pacet. Jembatan ini didesain dengan tipe simetris sepanjang 120 meter dan mampu menahan beban 40 orang.

Pembangunannya selesai pada Maret 2020 dan telah memberikan manfaat untuk mempermudah dan memperpendek akses masyarakat setempat menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga.

Selain menjadi akses penghubung antardesa, jembatan gantung juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal antara lain sebagai objek wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper